Mohon Agar Hidup Produktif dan Berkah Dunia Akhirat

Berdoa adalah langkah penting yang mesti dilakukan oleh hamba yang beriman. Dengan berdoa maka  seorang mukmin ibarat memiliki pedang andalan untuk menuju ke arah hidup yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Dari doa itu seorang hamba tidak akan mudah berputus asa di dalam menjalani kehidupan, karena dirinya yakin bahwa apa yang diidamkan melalui usaha dan doanya akan dikabulkan oleh Allah Swt, dan jika tidak berdoa justru hambalah yang ditegor oleh Allah, karena ia tidak memohon kepada Tuhan yang Maha Memberi Anugerah itu. 

 

Minta Produktif dan Banyak Nikmat

Konon pada masa Nabi Daud a.s. biasa dibaca oleh beliau doa agar hidup dalam tuntunan agama itu senantiasa menjadi baik dan beruntung dalam menjalani kehidupan. Doa yang disampaikan pada masa Nabi sang penakluk besi itu, di masa Nabi saw juga disampaikan, dengan redaksi yang sudah begitu lengkap, mencapai lima aspek penting yang sangat berguna bagi manusia itu.

 

Agama, di Dunia, di Akhirat, Saat Hidup dan Meninggal 

Dalam hadis yang berkualitas hasan sahih, disebutkan suatu doa yang diterima oleh At- Turmudzi dari riwayat Abu Hurairah r.a. Disebutkan di situ, bahwa Nabi Muhammad saw memanjatkan doa bagus yang memiliki isi sangat penting di dalam kehidupan yang bisa disebut berhasil. 

Pada doa Nabi saw, yang biasa kita sebut sebagai doa muktabar, Nabi saw memanjatkan doa yang panjangnya sedang sebagaimana dikutipkan berikut:

 

 
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي
وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي
وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي
وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ
وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ

ALLOOHUMMA ASHLIH LII DIINII ALLADZII HUWA ‘ISHMATU AMRII, WA ASHLIH LII DUN-YAAYA ALLATII FIIHAA MA’AASYII, WA ASH-LIH LII AAKHIROTII ALLATII FIIHAA MA’AADII, WAJ’ALIL HAYAATA ZIYAADATAN LII FII KULLI KHOIRIN, WAJ’ALIL MAUTA ROOHATAN LII MIN KULLI SYARRIN

Wahai Allah Tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku yang ia adalah benteng urusanku;
perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku;
perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku!
Jadikanlah ya Allah kehidupan ini sebagai bernilai tambah bagiku dalam segala kebaikan
dan jadikanlah kematianku sebagai bebasanku dari segala kejahatan!” (H.R. Muslim No. 4897)

Pada hadis di atas diperoleh petunjuk bahwa isi permohonan pokoknya memohon kepada Allah Swt adanya tiga perbaikan diri dan dua nasib beruntung.  Perbaikan yang selalu kita mohon itu berupa (1) mohon perbaikan di dalam kehidupan beragama, sebab agama itu adalah benteng di dalam kehidupan hamba yang muslim, (2) mohon perbaikan ketika menjalani kehidupan dunia dimana dunia ini adalah tempat kita hidup mencari bekal bagi akhirat, dan (3) mohon perbaikan berada di akhirat dimana akhirat itu adalah tempat kembalinya hamba setelah meninggal lebih dahulu di dunia. 

Adapun keberuntungan yang diharap dari doa di atas adalah, keberuntungan riil ketika kita masih hidup. Yaitu beruntungan dengan selalu memperoleh nilai tambah, baik ilmu, amal-amal salih, juga rezeki. Juga keberuntungan bahwa ketika kita sudah meninggal, maka kita dapat terbebas dari perilaku cela atau buruk.

 

Dengan demikian, maka doa yang dipanjatkan oleh Nabi saw sebenarnya adalah doa yang beliau ajarkan kepada para umatnya untuk diamalkan dalam kehidupan dan dalam pencapaian cita-cita. Pendek kata, isinya berisi pesan agar kita memohon dua hal pokok yaitu mohon hidup produktif dan penuh nikmat baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat (Erfan Subahar).   

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *