Ide Membangun Rumah: Bisa Datang dari Anak-Anak Kita
Membangun rumah bagi ahlinya bisa bukan merupakan hal yang sukar. Namun, bagi yang bukan yang ahlinya bukan hal yang mudah, sekalipun mesti dipahami bahwa itu bukan hal yang tidak bisa diwujudkan. Sepanjang kita punya pedoman bahwa itu dapat berasal dari sekitar kita maka itu akan merupakan hal yang dapat dijalankan. Misalnya, bahwa membangun itu bisa berasal dari anak-anak kita yang dewasa ini bisa difungsikan.
Anak yang Telah Membaca
Anak-anak kita yang sudah banyak disiapkan mentalnya sejak kecil untuk ikut memikirkan pertumbuhan dan perkembangan keluarga, biasanya memiliki banyak kelebihan dibanding dengan anak-anak kita yang hanya sebagai pelengkap di dalam keluarga. Mereka yang tergolong yang pertama, bisa diberi tugas atau dilatih sejak mudan untuk diberi tugas yang sesuai dengan umurnya untuk masing-masing yang pas dengan usiannya, sehingga begitu yang bersangkutan sudah masuk usia remaja, dia sudah bisa diajak urun rembug hal-hal yang dipikirkan keluarga. Misalnya mencari dan ikut memikirkan bagaimana kita membangun rumah.
Jika mereka sudah mulai melakukan pembacaan tentang itu maka rumah bukan hal yang sulit diterapkan. Itu tinggal kita minta, terutama ketika terjadinya rembug keluarga yang dapat kita manage di dalam keluarga. Bahkan jika dimanfaatkan, bisa dikembangkan secara fantastis, dan hasilnya mengejutkan.
Bisa Variatif
Dari anak kita, ide-ide itu bisa diambil pemikirannya atau gagasannya hingga ke hal-hal yang bersifat detail. Bagi keluarga yang beranak yang lebih dari satu, apalagi yang beranak banyak yang mereka sudah biasa diberi tanggung jawab maka ide itu bisa hingga ke hal-hal yang bervariasi. Orang perorang dari anak kita dapat diberi porsi tugas sesuai dengan kecerdasan masing-masing, dari yang bertugas mendesain saja hingga ke hal-hal yang lebih jauh sesuai dengan kebutuhan mengenai rumah yang kita buat (Erf).