Guru dan Persoalan PAI Sekolah Dasar

Ketika mengajar akidah akhlak tidak sedikit persoalan yang dihadapi para guru, baik tingkat dasar maupun tingkat menengah. Masing-masing dari persoalan ketika mengajar itu perlu dicarikan solusi, agar mudah kita menyelesaian persoalan yang dihadapi. Banyak problem yang bisa ditemukan solusinya, antara lain problema berikut, yang dicoba-selesaikan dalam diskusi para guru pada bulan September 2014 lalu, yang tak lain adalah hasil tugas bersama di bawah pengawasan narasumber. Solusi problema dalam pelatihan dimaksud adalah:

1- Cara menghilangkan prasangka buruk supaya keimanan kita tetap terjaga

-Kita selalu mengisi hati dengan memperbanyak dzikir di pelbagai kesempatan yang mungkin;

-Mengisi hati hanya dengan khusnuzhzhan, dan meniadakan suuzhzhan (buruk sangka).

2- Cara menyampaikan kebenaran yang mudah diterima, tidak tersinggung

-Memberi nasihat atau suruhan dengan cara kebalikannya;

-Menegor tidak dilakukan di depan umum, tapi dipanggil dan disandarkan dengan duduk empat mata;

-Menyampaikan maksudnya dengan bahasa yang santun; lemah lembut, tidak sampai kasar.

3- Cara menghadapi pimpinan yang memberi tugas tidak imbang pada bawahan

-Melakukan pendekatan yang tepat dengan cara yang menyenangkan, lalu mengakhiri momentumnya dengan bahasa yang menyentuh hati.

-Menemukan sela-sela waktu terbaik, untuk menyampaikan inti maksud, dengan bahasa yang mengena.

4- Cara melakukan salat dhuha di sekolah yang tidak ada tempat khusus untuk itu

-Setelah disetujui kepala sekolah, guru menggunakan tempat yang sudah ada dulu [secara bergantian] sebagai tempat permulaan bagi melaksanakan salat dhuha;

-Guru selalu gigih memberi contoh salat dhuha dari hari ke hari di kelas tempat kita mengajar.

5- Cara menjawab salam [Islam] dari orang yang non-Muslim

-Salam mereka dijawab yang seimbang atau baik, atau dengan cara yang lebih baik

6- Mengapa atau apa sebab doa banyak orang Islam tidak semua terkabul?

-Tidak terkabul doa adakalanya karena kita salah dalam bersikap: berdoa hanya kalau perlu, doa hanya kalau kepepet, memaksa-maksa, tidak memakai etika doa yang baik, doanya berupa doa yang salah [isi, ucap, permintaan].

-Doa yang disampaikan bisa jadi sebagai simpanan kita untuk diterima pahalanya di akhirat.

7- Cara mengimplementasikan etika berkomunikasi menurut ajaran Islam

-Ketika bertemu: salam

-Ketika diundang: menghadiri

-Ketika bersin dan baca hamdalah: didoakan

-Ketika diminta nasihat: berilah nasihat padanya

-Ketika sakit: menjengukkah

-Ketika meninggal: mengantarkan jenazahnya ke kubur

8- Cara menolak perintah atasan utk melakukan yang bukan wewenang kita

-Jika bukan wewenang kita, ditemukan alasan yang mudah diterima secara rasional dan komunikatif.

9- Cara mengatasi jumlah jam mengajar yang tidak terjangkau alokasi waktunya

-Perlu pengaturan jam pembelajaran yang baik (12 rombel), yaitu waktu mesti diatur di bawah koordinasi kepala sekolah;

-Solusi utamanya bisa menambah guru, atau juga dengan mengatur penjadualan waktu terbaik untuk dapat menyelesaikan penugasan.

10- Cara mengatasi jumlah jam yang tidak cukup untuk sejumlah guru agama

-mencari jam dengan cara mengajar di sekolah lain, atau menambah jam di diniyah awaliyah atau atau pengabdian masyakat/pengembangan diri.

11- Cara mengajar untuk anak yang kemampuan pikirnya tidak merata

-Mereka dikumpulkan lalu dites bersama supaya diketahui tingkat kemampuannya

-Lalu diberi ilmu yang seimbang atau remediasi sesuai kebutuhan masing-masing, dan begitu sudah seimbang maka mereka dikumpulkan sesuai dengan kemampuan keseluruhan

12- Cara menanamkan akhlak atauperilaku baik anak kepada guru PAI di sekolah

-Ketika belajar, murid memperhatikan keterangan guru dan terbiasa begitu -Ketika bertemu, mengucap salam -Pulang sekolah, bersalaman dengan bapak ibu guru -Ketika lewat di depan guru, mereka diajari menunduk kepala, dll

13- Cara mengatasi anak yang IQ-nya lemah namun sangat nakal

-Yang bersangkutan didiaknuse kemampuannya, lalu dididik sesuai kemampuan mereka masing-masing

-Guru bekerjasama dengan wali murid untuk mengatasi anak tersebut secara bertahap, sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing

14- Cara melakukan pengajaran aqidah akhlak yang di dalam kelas terdapat siswa non-muslim

-Guru berkoordinasi dengan walimurid untuk minta perkenan, apabila puteranya diperkenankan mengikuti pelajaran agama apa tidak;

-Atau murid diberi kebebasan: memilih tetap di dalam kelas, atau istirahat dulu di luar kelas selama pelajaran agama berlangsung

15- Apa sebenarnya yang disebut dengan akhlak yang mulia (karimah) itu

-yaitu perilaku yang baik seperti taat kepada perintah gurutaat Allah, taat kedua orang tua, , suka menghormati sesama, yang sudah dikenal dalam pelajaran budi pekerti yang sudah sejalan dengan ketentuaan sikap yang diajarkan dalam Islam.

Demikian di antara sejumlah persoalan yang dialami bersama, terutama oleh para pendidik siswa-siswa peringkat dasar. Tentu persoalan ini masih bisa dikembangkan lebih lanjut pada kesempatan lain (Erfan S).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *