Nora Pamitan dari PP Az Zuhri Ketileng

Norannabiela sudah selesai mondok di PP Az Zuhri.  Bersama ibunya Sabtu ini, 6-9-13, ia sudah saya pamitkan ke Gus Lukman di PP Az Zuhri. Nanda yang ke-3 ini, dibanding kakak kakaknya, termasuk yang paling lama mondok. Walaupun dalam perolehannya sejauh ini belum tampak, maklum ilmu itu relatif, tapi dari pengalaman lapangan, anak yang satu ini banyak beroleh macam-macam ilmu dan pengalaman. Menelaah Al-Qur’annya ia sering khatam. Termasuk, dapat mengetahui banyak kehidupan kiai yang khas, Abah Kiai Saifullah Anwar Zuhri Rasyid.

Setelah di pagi itu menunggu sekian lama, Gus Lukmanpun datang di forum jalisan lalu menyapa saya. Mulai dengan mengatakan kangen karena saya begitu lama tidak ke Az-Zuhri; lalu membaca koran tentang pertemuan 1000 tokoh di Demak, saya ketika itu sempat diberi info bahwa pembaca barzanji pertama kalinya adalah saya. Akhirnya pembicaraan sampai kepada yang inti.

Perlu kehati-hatian. Jangan sampai kita dijebak pola-pola Zionis, yang membuat program-program yang menggiurkan: dengan uang, dengan kegiatan KB, kegiatan asuransi, dll, yang maksud utamanya untuk menjadikan organisasi yang berpengaruh di masyarakat itu hanya menjadi terkenal sesaat. Akhirnya, pudar namanya dan  penga-ruhnya. Bisa dibayangkan bila yang redup itu nama organisasi yang memayungi sesama. Atau nama tokoh yang mestinya menjadi obor bagi umatnya.

Muhammad saw adalah Nabi panutan. Bagaimana pun nash Al-Qur’an benar, bahwa Nabi akhir zaman adalah Nabi muhammad saw. Misinya adalah “makarimal akhlaq”. Kita ingat sabda beliau, “Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” Bukan sekadar untuk menjadikan orang pintar misalnya. Bukan juga untuk menjadikan manusia ini cerdas misalnya, melainkan untuk menyempurnakan akhlak dari diri umat ini. Dan Nabi panutan hingga akhir zaman adalah Nabi Muhammad saw. Bukan Nabi yang lain.

Namun, yang terjadi akhir-akhir ini adalah peniupan fenomena baru. Tapi ini buka fakta: bahwa Nabi Isa a.s. dan Nabi Khidir a.s., adalah Nabi yang akan turun di akhir zaman. Kesannya ditanamkan kepada umum, bahwa dua nabi ini adalah nabi anutan umat. Padahal yang benar, keduanya hadir di akhir zaman nanti adalah untuk meluruskan ajaran, bahwa setelah Dajjal dikalahkan maka kita bernabi akhir zaman kepada Nabi Muhammad saw. Bukan kepada kedua Nabi tersebut. Jadi Nabi akhir zaman yang menjadi anutan umat tetaplah Nabi Muhammad saw.

Yang sulit sekarang adalah tokoh menjadi Abur Ruh. Menjadi sakadar ilmuwan memang penting. Memiliki ilmu yang mumpuni dan sekaligus diwarnai dengan akhlak yang mulia, memang semakin penting. Namun, menjadi ilmuwan yang mendalam ilmunya, yang berakhlak mulia, serta mengayomi umat, itulah gerangan yang ditunggu. Karenanya maka ia sangat diperlukan.

Akhirnya, disinyalir Gus Lukman: dalam nyantri kita bisa ibarat HP. Jika hpnya itu  banyak digunakan di luar pondok khan batreinya bisa habis. Maka yang baik, dalam berbagai kegiatan kalau sudah banyak terkuras batreinya, bisa ia bisa “mengecash.” Dengan sekali-kali datang ke pondok untuk ikut pengajian, sehingga kita dapat  pencerahan tambahan. Ibarat HP cashnya menjadi penuh kembali.

Nora, yang di PP Az-Zuhri dipanggil Noura, akhirnya saya pamitkan. Dia juga berjabat tangan, seraya saya mohonkan untuknya doa restu semoga ilmunya bermanfaat, dan diberkahi Allah kehidupannya (Erfan Soebahar; 6 September 2013).

1 thought on “Nora Pamitan dari PP Az Zuhri Ketileng

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *