Mempertimbangkan Lapangan Kerja yang Dilamar Keluarga Kita

Mempertimbangkan kerja apa yang baiknya dimasuki oleh anak-anak kita adalah suatu yang sukar-sukar gampang. Selain karena lapangan kerjanya ada kemungkinan berbeda, kita juga perlu mempertimbangkan mengenai tepat atau tidaknya lapangan kerja itu dari segi pertimbangan syarak, baik itu pada bidang materi kerjanya maupun cara mengerjakannya. Maklum, tidak semua pekerjaan bisa diketahui secara pasti dan mendalam banyak bidan kerja oleh orang tua.
Namun, sekalipun demikian sebagai ancer-ancer dapat juga kita membuat patokan untuk kelancaran pertimbangan memproses lamaran kerja anak kita, di antaranya yang dapat dilihat dari tawaran daya timbang sebagai berikut ini. 
1- Kerja yang terbaik untuk dimasuki adalah mengandung kemungkinan unsur saling menolong dalam kebaikan atau maslahat dan takwa, karena kerja yang demikian akan meningkatkan kualitas kita di hadapan makhluk juga Pencipta kita. Hindari kita bekerja hanya semata-mata karena ingin mendapat gaji besar, karena selain layak kita menerima gaji banyak dalam kerja berkualitas kita perlu juga memiliki ketenangan dan kebahagiaan dari kerja dan gaji yang kita terima.
2- Ketahuilah dengan pasti bahwa tempat kerja itu melakukan aktivitas yang mubah, dibolehkan, atau sejalan dengan hal-hal yang dibolehkan oleh perintah agama. Hindari kerja-kerja yang makruh apalagi yang haram. Kerja makruh misalnya: bekerja menjual makanan dan minuman yang haram atau melakukan penjualan yang menipu pembeli. Sedang yang haram adalah kerja-kerja yang aktivitasnya mengandung dosa baik kecil apalagi besar seperti menjual video-video purna, menjadi mucikari, menjadi wanita tuna susila, menjual makanan yang diharamkan, dan lain-lain.  
3- Pantaulah sejak awal kerja yang akan kita lamar: dipilih yang tidak akan terjadi nantinya menipu dan menjegal serta menjatuhkan atau merugikan prestasi atau nasib orang lain dari bidang pekerjaan yang kita masuki.
4- Pekerjaan yang dipilih dapat membuat diri kita menjadi mampu mandiri yang teguh dan kuat dan berkelanjutan sekarang dan ke depan. Karena orang bekerja yang tidak memungkinkan mampu mandiri dan berkelanjutan, berarti tidak mempertimbangkan nasib diri secara strategis dan masa depan diri dan keturunan kita.
5- Pekerjaan yang dipilih itu tidak menyebabkan putusnya keakraban diri kita dengan orang tua, saudara, famili, dan kenalan kita dan banyak hubungan yang lain.
6- Pekerjaan yang kita pilih itu mempunyai jalan ke luar kalau suatu ketika terjadi suatu yg musykil, serta sekaligus tidak merusak diri dari masa ke masa hingga ke masa depan diri dan keluarga kita.
7- Jangan sampai terjadi bahwa pekerjaan kita itu merugikan 5 hal berikut, yang senantiasa dijaga di dalam agama Islam: 
a- agama;
b- jiwa;
c- akal;
d- keturunan;
e- harta.
 
Demikianlah pokok-pokok prinsip yang layak anak kita pegangi, sebelum atau menjelang anak-anak kita memiliki kerja yang akan dipilihnya guna memiliki masa kerja yang bagus, yang berkelanjutan, dan mantap bagi kelanjutan hidup di masa depan (Erfan Subahar).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *