Melengkapi Data di Kabupaten Kebumen Untuk Finishing Penelitian
Ada wilayah yang cukup jauh dari Kota Semarang, yang walau jauhpun mesti saya kunjungi di tahun 2020 ini. Kebutuhan kunjungan yang tidak boleh tidak alias wajib ini, karena kelengkapan data yang saya teliti menjadi tidak dapat diperoleh optimal tanpa langsung berkunjung ke Kota Kebuman itu. Perjalanan untuk memperolehnya dapat dilalui kendaraan dalam waktu 4-5 jam, ditambah dengan mencari dan menemukan data di lapangan.
Kunjungan Menambah Data
Walau kondisi mencari data tidak sama dengan masa-masa sebelumnya, namun kebutuhan memperolehnya masih bisa dicarikan solusi. Itulah yang menjadikan kami bersama tim tetap bersemangat, untuk melengkapi data yang sudah didapat sebelumnya, namun belum dapat menutupi kebutuhan data bagi keseluruhan yang akan dikumpulkan dan dianalisis. Jika di awal penelitian, kami hanya dapat mencari dan memperolehnya di Kabuparen Rembang, maka menjelang akhir Juli 2020 ini kondisi Kota Kebumen membuka diri untuk ditelusuri datanya.
Memasuki Kota Genteng Soka
Pada hari Selasa, 28 Juli 2020 bersamaan dengan berlangsungnya Webinar Online di Kebumen, kami memasuki tempat di mana datanya dipersilakan untuk digali di hadapan tim. Dalam hal ini, berkenaan dengan data lapangan mengani anak-anak yang melakukan perbuatan yang berhadapan dengan hukum (ABH). Jelasnya, anak-anak yang melakukan perbuatan pidana yang tidak semuanya data umurnya diatur secara formal oleh undang-undang yang telah berlaku. Namun, di situ ada solusi mengenainya sejalan dengan kegiatan yang sedang kami teliti.
Setelah memasuki aktivitas di Polresta Kebumen, kami melanjutkan untuk memasuki penanganan aktivitas anak-anak yang melakukan perbuatan pidana yang terdapat di dalam satu kantor pedesaan yang ada di Kabupaten Kebumen. Ya di desa yang di seantro Indonesia, dikenal dengan penghasil genteng sola itu.
Desa yang Menasional
Di desa ini, kami yang membutuhkan data aktivitas-aktivitas yang ditangani disambut dengan baik. Dan dengan memasuki tim yang memang mengurusi bidang aktivitas
metode Grup Deskuccion, menjadi mudah digunakan untuk menguak data dari tim yang di situ mereka mengetahui secara mendalam di seputar suka dan dukanya menangani anak-anak, yang di sama ini banyak modelnya karena dunia sudah kian berkembang. Di desa yang di situ data kami ketahui, ada realitas seksual. Misalnya, ada anak yang baru berumur 14 tahun melakukan hubungan seksual dengan kawannya yang sebaya, namun mereka sudah merasa ketagihan dengan seks yang sudah dilakukannya itu. Solusinya? Nah, sabar ya: laporannya sedang kami selesaikan laporannya (Erfan Subahar).