Meneguhkan Kerukunan Muslim di Belahan Bumi Nusantara (1)

Hidup adalah keterampilan yang berkearifan. Akan bermakna apabila kita trampil mengelola dan memainkannya. Padahal untuk terampil, dibutuhkan ilmu, terus ber-ikhtiar dan melakukan, dan berdoa.

Sikap hidup agar diri kita tidak terjerumus dalam: perilaku sepele, hanya berpikir jangka pendek, dan terbatas hanya di soal-soal keduniaan dan bertindak menututi nafsu setan, yang diyakininya sebagai perintah Tuhan.

Meneguhkan kerukunan: berkait dengan rasa syukur atas hidup dalam persatuan atau perpaduan, persaudaraan muslim, dan memiliki jejak hidup yang jelas manfaatnya bagi kemaslahatan.

 

Dari Satu Umat

Asal-usul kehidupan di dunia: berawal dari diciptakan dua insan yaitu laki-laki (Adam) dan perempuan (Hawa). Maksudnya untuk ‘saling berta’aruf’ dan ‘membina kehidupan keluarga dan umat’ di muka bumi.

Min dzakarin + untsa àlita’aarafuu (Q.S. Al- Hujurat/49: 13)

مِنْ ذَكَرٍ وَاُنْثَى ـــ لِتَعَارَفُوْا

Melalui ‘unit keluarga’ terbentuklah ‘umat dan/negara’ dengan Allah Swt sebagai Tuhan; Pak Adam sebagai nabi pertama. Negara kecil itu diikat dengan hukum yang berkeadilan. Adanya peristiwa berdarah, disebabkan nafsu yang diperturutkan;

اِنَّ هَذِهِ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَاحِدَ ةً وَاَنَا رَبُّكُمْ فَا عْبُدُوْنِ

Sesungguhnya agama Tauhid ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku (Allah) adalah Tuhanmu, maka sembahlah aku (Q.S. Al Anbiyak/21: 92).

Kehidupan generasi pertama berlanjut dengan adanya tatanan yang selalu dipersegar guna ‘dapat terus hidup berkerukunan’: pertikaian dan pertengkaran yang membawa perpecahan dan hidup bercerai berai dan menghancurkan dijaga bersama dalam strategi hidup yang bersatu dan berpadu

 

Umatan Wahidah:

Satu Umat: Ayah, Ibu, dan Keturunan

Agama Tauhid

Bertuhan Allah YME

 

Sifat-Sifat Bawaan

Ada 10 sifat batin manusia, yang mesti diatasi dalam melawan nafsu:

TAKJUB DIRI:  heran atau kagum atas keelokan diri

RIYA:  pamer sesuatu bermaksud memperlihatkan kelebihan

TAKABBUR:  merasa diri mulia, angkuh, besar hati

IRI:   merasa kurang senang melihat kelebihan orang lain; cemburu

DENGKI:  benci karena sangat iri pada keberuntungan orang lain

HASUD:  membangkitkan hati orang supaya marah atau membrontak

FITNAH: perkataan bohong, yang disebar dg maksud menjelekkan orang seperti  untuk menodai nama baik, merugikan kehormatan

TAMAK: selalu ingin beroleh banyak untuk diri sendiri

LOBA: selalu ingin mendapat banyak; serakah; rakus

SOMBONG:  menghargai diri berlebihan; congkak; pongah

Corak Persaudaraan

Persaudaraan Muslim: ibarat bangunan; mesti saling menguatkan

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  إِنَّ الْمُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا (أخرجه البخاري عَنْ أَبِي مُوسَى )

Hak dan Kewajiban:

 قَالَ حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ قِيلَ مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ  

قَالَ إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ

فَانْصَحْ لَهُ وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ  فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ

وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ) أخرجه مسلم  عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ )

 

Ibarat Bangunan:

pondasinya kuat

Cagak, dinding, dan atap kukuh

Saling menyangga: saling menolong dan menguatkan

 

Hak dan Kewajiban:

Ketika berpapasan menyapa dengan salam

Apabila diundang menghadiri undangan

Apabila meminta nasihat berilah nasihat

Apabila bersin lalu bertahmid maka doakanlah

Apabila dia sakit maka jenguklah dia

Apabila meninggal dunia maka hantarkan jenazahnya

Pantangan dalam Persaudaraan

Dilarang menganiaya dan menyerahkan (sesama muslim) kepada musuh

  • قَالَ الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لا يَظْلِمُهُ وَلا يُسْلِمُهُ (أخرجه البخاري عَنْ عَبْدِاللَّهِ بْنِ عُمَرَ )
  • Dilarang memaki muslim, disebut fasik; jika membunuhnya, disebut kufur
  • قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ *(أخرجه البخاري عَنْ عَبْدِاللَّهِ مَسْعودٍ )

 

Larangan dalam persaudaraan

Menganiaya: memperlakukan dengan bengis atau sewenang-wenang spt menyiksa atau menyakiti .

Menyerahkan kepada musuh;  memberikan dengan penuh kepercayaan seorang muslim kepada non-muslim adalah perbuatan terkutuk. 

Juga dilarang:

Memaki muslim, disebut fasik; mengucapkan kata-kata keji, tidak pantas, kurang adat untuk menyatakan kemarahan atau kejengkelan

Membunuh sesama muslim, disebut kufur; menghilangkan (menghabisi; mencabut) nyawa; mematikan. 

Dalam al-Quran; membunuh satu orang itu sama dengan membunuh orang sejagat (qatalan naasa jami’a).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *