Dosen, Jabatan Guru Besar, dan Gelar Profesor
Guru besar adalah sebutan bagi profesor di Indonesia. Meraka adalah pribadi-pribadi yang sudah tergolong senior dalam bertugas melaksanakan tri dharma, yang di dalam jenjang kepangkatan biasanya ada di tingkat IV-B ke atas. Pantas bagi mereka-mereka semua dalam jenjang kepangkatan akademik yang sudah setinggi itu disebut sebagai guru yang dibesarkan. Diberi penghargaan sesuai dengan derajat yang layak dimilikinya pada kesempatan yang sekarang disandangnya.
Namun, ada juga selentingan yang sering mengajak bercanda. Para dosen itu kalau masih awal dari memasuki tugas-pekerjaannya, mereka sangat senang disebut-sebut atau menyandang tugas dan disebut sebagai dosen. Mereka sedemikian rupa senangnya, sampai kartu-kartu yang disebarkan, dan daftar riwayat hidup atau biografi yang dibuatnya, memiliki banyak muatan dengan ungkapan dosen dan dosen.
Setelah dirasa-rasakan mulai jenuh dengan sebutan yang disandangnya, dan tentu ini sudah lama mereka menyandangnya sebagai dosen, maka mereka kepingin dalam sebutan dosen itu diganti dengan menjadi guru saja, mereka sudah mulai jenuh, ingin pindah disebut sebagai guru. Tetapi, mereka tidak suka kalau dengan sebutan itu lalu prestasinya turun seperti guru tingkat menengah ke bawah. Maka timbullah sebutan sebagai guru, atau bahasa kerennya disebut sebagai guru besar. Guru tetapi dalam derajat yang lebih pas. Maklum, mereka bertugas di perguruan tinggi.
Yang demikian ini tidak hanya itu, dewasa ini ada perkembangan yang mengagetkan, terutama di kalangan pengelola pendidikan tingkat magister dan doktorat. Mereka ada yang sudah merasa tidak pas lagi dengan menjabat di sebutan keren pendidikan magister atau doktor, mereka menyebut-nyebut pendidikannya dengan kata “sekolah” seperti sekolah program pasca sarjana….
Di Malaysia Beda dengan Kita
Ketika sebutan-sebutan di atas di bawa dan dibandingkan dengan situasi di Malaysia sana, kita sedikit kaget. Di sana, bukan dosen yang memiliki rasa-rasa jenuh sehingga ingin menyebut dirinya menjadi guru besar atau sekolah bagi pendidikan tingginya di atas S1, tetapi kalangan para guru di sana ingin memiliki jabatan pas yang tidak sekadar jabatan akademik atau fungsional sebagai guru. Para gurunya ingin menjadi pimpinan di dalam tugasnya menjadi guru itu baik di tingkat TK atau Dasar, atau menengah. Itulah sebabgnya para guru di sana sama senang jika sudah menyandang jabatan Guru Besar.
Nah, jabatan apakah sebenarnya guru besar di Malaysia? Jika dicari jawabnya itulah dia jabatan Kepala Sekolah. Jadi mencari guru besar di sana oleh kalangan guru tidak usah mencari ke perguruan atau pendidikan tinggi. Cukup bagi mereka pergi saja ke sebuah ruangan yang sudah ada di sekolah-sekolah, maka di situlah ditemukan ruangan guru besar, alian ruangan kepala sekolah kalau di Indonesia.
Sama tentang Profesor
Kalau tentang profesor antara negara kita dan Malaysia menyebutnya sama, profesor. Hanya tentu saja menerjemahkan ke bahasa masing-masinglah yang berbeda, yang satu menyebutnya dengan guru besar, sedangkan yang lain tidak mau menyebutkan dengan nama itu, karena terasa kurang konsisten. Kita berbeda kultur dengan Malaysia sana, baiklah kita saling hormat dan saling menghargai sebutan masing-masing di negara kita dan negara jiran sana (Erfan Subahar).
admin
0