Menjelang Finishing Pembangunan Rumah Nora Fachri di Gondoriyo
Rumah yang sudah dimulai pembangunannya pada 17 Juli 2018, saat ini sudah menjelang tahap akhir. Pembangunan tempat yang dulunya berupa rumah jati tua itu, seberapa pun jadinya, akan diselesaikan dalam beberapa hari ini, sehingga awal Pebruari 2019 ini rumah mungil itu akan bismillah akan dihuni oleh anak kita semampunya.
Tidak Begitu Cepat
Pembangunan rumah itu memang tidak berlangsung cepat. Hal itu sebab tukangnya tidak diambilkan dari lingkungan setempat, sebab orang yang semula diapkan menanganinya, pada saat akan membangun tiba-tiba tidak bisa memenuhi harapan kami, karena sepiteng yang ada di rumah milik tukang itu sendiri, ambruk dalam waktu yang hampir bersamaan dengan rumah yang akan dimulai pembangunannya itu.
Akhirnya, dengan musyawarah yang saling memberi pemahaman, maka rumah bisan Kudus, Pak Mudhoffar, bisa menyiapkan tukang untuk rumah itu. Biasanya, tukang itu terdiri dari dua orang. Namun, dalam volume kerja yang tidak sedikit, jumlahnya sampai lima orang. Padahal, ongkosnya adalah sekitar Rp 100.000,- untuk tukang dan untuk peladennya ada selisih sekitar Rp 10.000,- di bawahnya.
Model Semi Minimalis
Model yang dipilih adalah semi minimalis. Sosoknya dibangun menghadap utara, karena berada di sebelah masjid. Maka pilihan banyak menghadap ke masjid adalah pilihan utamanya. Selainnya, mengarah ke timur, dari model asli dari bangunan yang dulu dibangun di situ.
Dengan model ini diharapkan, rumah sederhana ini memiliki sosok yang pantas yang seimbang dengan model masjid yang dibangun dengan model sedang. Cocok dengan citra masjid kelurahan yang memudahkan jamaahnya masuk ke masjid itu (Erfan Subahar).