Menyaksikan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Depan TIVI, 20-10-2019
Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Alhamdulillah terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana. Waktunya adalah hari Ahad, 20 Oktober 2019. Sekalipun waktunya mundur 1 jam dari acara, akan tetapi acara berlangsung begitu khidhmah.
Teks Pidato Presiden
Untuk sama ikut menikmati pidato yang disampaikan dengan tanpa membaca teks itu, ada baiknya teks pidato Presiden Ir H, Joko Widodo dimaksud kita kutip dibawah ini.
1. Bapak Ibu, Saudara-Saudara sebangsa dan setanah air. Mimpi kita, cita-cita kita, di tahun 2045 pada satu abad Indonesia merdeka, mestinya Insya Allah Indonesia telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah.
2. Mimpi kita di 2045 Indonesia telah menjadi negara maju dengan pendapatan menurut hitung-hitungan 320 juta per capita per tahun atau 27 juta per capita per bulan. Itulah target kita bersama.
3. Mimpi kita di 2045, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai 7 triliun USD, Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia, dengan kemiskinan mendekati nol persen. Kita harus menuju ke sana.
5. Harus disertai kerja keras dan kita harus kerja cepat. Harus disertai kerja-kerja bangsa kita yang produktif.
4. Kita sudah hitung, sudah kalkulasi, target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk kita capai. Namun semua itu tidak datang otomatis, tidak datang dengan mudah. #BersamaIndonesiaMaju
6. Dalam dunia yang penuh risiko yang sangat dinamis dan yang kompetitif, kita harus terus mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru.
7. Jangan sampai kita terjebak dalam rutinitas yang monoton. Harusnya inovasi bukan hanya pengetahuan, inovasi adalah budaya.
8. Cerita sedikit, tahun pertama saya di istana saat mengundang masyarakat untuk halal bihalal, protokol meminta saya untuk berdiri. Di titik itu saya ikut. Tahun kedua halal bihalal lagi, protokol meminta saya berdiri di titik yang sama, di titik itu lagi.
9. Langsung saya bilang ke Mensesneg “Pak ayo kita pindah lokasi, kalau kita tidak pindah akan jadi kebiasaan dan itu akan dianggap sebagai aturan dan bahkan nantinya akan dijadikan seperti undang-undang. Ini yang namanya monoton dan rutinitas.
10. Sekali lagi, mendobrak rutinitas adalah satu hal, meningkatkan produktivitas adalah hal lain yang menjadi prioritas. Jangan lagi kerja kita berorientasi pada proses tapi harus berorientasi pada hasil nyata.
11. Saya sering ingatkan ke para menteri, tugas kita bukan hanya membuat dan melaksanakan kebijakan, tetapi tugas kita adalah membuat masyarakat menikmati pelayanan, menikmati hasil pembangunan.
12. Seringkali birokrasi melaporkan bahwa program sudah dijalankan, anggaran telah dibelanjakan dan laporan akuntabilitas telah selesai. Kalau ditanya, jawabnya “Program sudah terlaksana Pak”.
13. Tetapi setelah dicek di lapangan, setelah saya tanya ke rakyat, ternyata masyarakat belum menerima manfaat, rakyat belum merasakan hasilnya.
14. Sekali lagi yang utama itu bukan prosesnya, yang utama itu hasilnya. Cara mengeceknya itu mudah. Lihat saja ketika kita mengirim pesan melalui SMS atau WA, ada “sent”, artinya telah terkirim, ada “delivered”, artinya telah diterima.
15. Tugas kita itu menjamin “delivered”, bukan hanya menjamin “sent”. Saya tidak mau birokrasi pekerjaannya hanya “sending-sending” saja. Saya minta dan akan saya paksa, bahwa tugas birokrasi adalah “making delivered”.
16. Tugas birokrasi itu menjamin agar manfaat program dirasakan oleh masyarakat.
17. Potensi kita untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah sangat besar. Saat ini kita sedang berada di puncak bonus demografi, di mana penduduk usia produktif kita jauh lebih tinggi dibandingkan usia tidak produktif.