Menyiapkan Suatu Usulan MUI Semarang Untuk MUSDA MUI Provinsi Jateng

Musda MUI Provinsi adalah forum penting organisasi yang tingkatannya berada di atas MUI Kota/Kabupaten, yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali.  Dengan menyelenggarakan forum ini banyak hal berkenaan dengan pelaksanaan program kerja dan evaluasinya dapat disimak bersama. Dalam kaitan dengan masa pandemi Covid 19 seperti sekarang, selain dapat dilaksanakan secara offline juga dapat dilaksanakan secara online, juga bisa dengan mengkombinasikan kedua cara itu di dalam melaksanakan acara lima tahunan ini.

Menyimak dan Memberi Tanggapan
Selain dapat menyimak secara intens sebagian acara atau keseluruhan acara, pada acara MUSDA MUI Provinsi Jawa Tengah 7-8 April 2021 ini, peserta biasanya diberi kesempatan untuk menyampaikan pandangan atau tanggapan atas berllangsungnya acara. Salah satu di antaranya dapat berupa memberi tanggapan atau masukan.
MUI Kota Semarang, melalui ketuanya, Prof M Erfan Soebahar, menyampaikan: tiga problem serius yang dihadapi umat dalam lima tahun mendatang yaitu ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Dalam bidang ekonomi ini diharapkannya mudah-mudahan kondisi ekonomi ke depan akan semakin baik. Ditopang kekuatan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang mulai bisa diberdayakan. Munculnya Bank Syariah Indonesia (BSI) yang semakin nyata kehidupan ekonomi.
Dalam bidang pendidikan, umat harus semakin disadarkan kalau tidak didipaksa untuk terus belajar menggunakan teknologi informasi berbasis internet yang tidak terikat oleh jarak, ruang dan waktu. Kalau dulu-dulu kita hampir dalam semua hal berjalan secara manual maka di masa ini sadar atau tidak sudah semacam takdir dan ditakdirkan untuk melek digital.
Sedang di bidang kesihatan, selama pandemi Covid-19 kita disadarkan bahwa pola hidup sehat umat masih harus ditingkatkan secara berkelanjutan.

Dalam kontek kesihatan ini, Tim dari Semarang, ingin mengusulkan dalam Musyawarah Daerah (Musda) X MUI Jateng, Rabu hari ini, untuk dibentuk atau ditambah Komisi Kesehatan yang khusus mengamati dan memperhatikan persoalan umat menyangkut hidup sehat ini.

Usul ini bukan hanya untuk tingkat provinsi, karena di MUI Kota Semarang sendiri kami sudah membantuk Komisi Kesehatan. Para dokter dan tenaga ahli kesehatan berada di komisi tersebut. Fatwa-fatwa MUI yang berhubungan dengan kesehatan termasuk di dalamnya yang berkait dengan halal dan haram jelas di sini kita butuh informasi dan data dari para ahli kesehatan.

Masalah Dana Operasional dan Kontek Politik

Masalah lain yang dihadapi MUI, menurut hemat MUI Kota Semarang, adalah perhatian pemerintah terhadap dana operasional untuk menggerakan kegiatan umat yang masih perlu ditingkatkan.
‘’Tingkat Provinsi tentu harus berbeda dengan MUI Kabupaten/Kota. Kami yang berada di MUI Kota/Kabupaten harus memikirkan operasional sampai ke tingkat kecamatan,’’ karena MUI Tingkat Kecamatan sudah layak adanya.

Kehidupan politik menjelang 2024 menurut hemat kami juga menjadi perhatian para ulama agar sudah mempunyai desain yang tepat untuk menghadapi gejolak politik baik pilihan bupati/wali kota, pilihan gubernur, pilihan presiden, pilihan legislatif dan lain-lain.
‘’Insya Allah kalau pemahaman politik disampaikan kepada umat melalui Bahasa agama oleh para ulama, hasilnya akan berbeda, Menghadapi situasi politik seperti apapun umat akan tetap tenang dan stabil insya Allah.

MUI Semarang juga sependapat dengan pernyataan para Ketua MUI Kabupaten/Kota di Jateng, Dr KH Ahmad Darodji MSi masih dinilai cakap dan punya kemampuan untuk menghadapi tiga persoalan umat tersebut. ‘’Kita doakan saja, Kiai Darodji senantiasa sehat walafiat dan diberi kekuatan untuk memimpin MUI.” Saya lebih suka menyebutnya dengan, “tidak tiga periode tapi dua periode plus,”  hehe (Erfan Subahar).

 

2139

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *