Niat Mendongkrak Amal Berbobot Duniawi dan Ukhrawi (01)

Niat dalam perbuatan itu memiliki strategis bagi amaliah seseorang. Dengan amal, ibadah mahadah sampai maksudnya dan dengan niatpun banyak amaliah adat melangkah menjadi ibadat. Ada persambungan amal-amal secara duniawi dan ukhrawi.

Ada sebuah hadis yang disabdakan oleh Nabi Muhammad saw, berkenaan dengan ini. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Sayidina Umar bin Khattab r.a. beliau terlihat mengatakan,                           

 عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَال  
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَإِنَّمَا لِامْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَإِلَى  رَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَإِلَى رَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

 

Dari Umar Ibn al-Khaththab dia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dengan niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan ganjaran sesuai dengan amalnya. Sesiapa yang hijrahnya untuk memperoleh keridhaan Allah dan rasul-Nya, maka amalan hijrahnya akan memperoleh ridha  Allah dan rasul-Nya. Dan sesiapa yang hijrahnya untuk memperoleh dunia atau wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya sampai atau memperoleh sesuatu yang ia hijrah kepadanya.” Abu Isa berkata, “Hadits ini derajatnya hasan shahih. (H.R. al-Bukhari dan at-Turmudzi)

 

Pokok-Pokok Isi Hadis

  1. Amal itu wujud pahalanya tergantung dengan niat yang dipatri kuat tekadnya melalui hati seseorang. Dengan niat yang mentap maka semua ibadah yang tulus diterima oleh Allah Swt, dan dengan niat juga amal-amal duniawi seperti adat yang sejalan dengan ketentuan syarak meningkat derajat dari perilaku adat menjadi ibadat.
  2. Contoh amaliah yang populer adalah orang berhijrah. Jika seseorang melakukan hijrah yang semata-mata untuk memperoleh ridha Allah dan Rasulullah saw (lillahi ta’ala) maka amalnya akan berhasil diperolehnya. Namun, jika seseorang melakukan hijrah karena atas motif atau niat memperoleh jodoh untuk dipinangnya atau memperoleh materi yang diidamkannya, maka niat itu hanya sampai pada memperoleh jodoh atau wanita yang akan dipinang dan materi yang diidamkannya.
  3. Saking pentingnya niat, maka begitu banyak amaliah yang meningkan dari sekadar bersibuk di urusan dunia menjadi amaliah akhirat: membuka toko untuk menolong tetangga yang kesulitan di urusan transportasi untuk memperolehnya adalah ibadah, membantu kawan yang belum bisa naik sepeda motor untuk ke masjid sampai bisa agar mudah berangkat ke masjid adalah ibadah.
  4. Menurut Imam al-Syafi’i r.a., niat itu menempati posisi 2/3 dari amaliah muslim di dalam kehidupan. Demikian semoga bermanfaat. 

Akhir kata, bahwa memperhatikan niat adalah persoalan yang sangat penting agar aktivitas yang kita lakukan itu memperoleh bobot yang diberi penghargaan penting oleh Allah Swt yang dikenal dengan pahala, baik duniawi maun ukhrawi (Erfan Subahar). 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *