Pengukuhan Guru Besar Ilmu Hadis Ke-4
Pada hari Selasa 31 Maret 2015, UIN Walisongo kembali mengadakan acara penguhuhan guru besar. Jika pada seminggu sebelumnya mengadakan pengukuhan guru besar ilmu hadis yang ketiga dari sejumlah pengukuhan yang ada, maka pada siang hari ini, Sidang Senat terbuka UIN Walisongo menggelar pengukuhan guru besar berikutnya untuk bulan Maret tahun 2015. Pengukuhan guru besar yang digelar kali ini adalah pengukuhan guru besar ilmu hadis yang ke-4 untuk UIN Walisongo Semarang. Pengukuhan guru besar ilmu hadis pertama untuk Prof. Dr. H.M. Erfan Soebahar MAg; pengukuhan guru besar ilmu hadis kedua untuk Prof. Dr. H. Muhibbin MAg, pengukuhan guru besar ilmu hadis ketiga untuk Prof. Dr.H. A. Fatah Idris M.S.I, dan pengukuhan guru besar keempat untuk Prof.Dr.Hj. Siti Mujibatun MAg.
Riwayat Hidup
Guru besar yang dikukuhkan pada hari ini adalah Dr Hj. Siti Mujibatun, M.Ag.
Siti Mujibatun lahir di Klaten, 13 April 1959. Dosen Fakultas Syari’ah yang beralamat di Jalan Tanjung Sari No. 31 RT 07 RW 05 Tambakaji Ngaliyan Semarang ini, mengawali pendidikannya di SDN Pucang, lulus 1970. Lalu PGAN 6 tahun, lulus 1976. Sarjana lengkap jurusan Qadha’ diselesaikannya 1983, sedang S2 Program Pascasarjana IAIN Walisongo lulus 2005, sementara S3nya lulus 2013 di almamater yang sama.
Karya Tulis
Beberapa karya tulis yang dihasilkan Prof Siti Mujibatun, antara lain “Konsep Uang Dalam Hadis”, yang diselesaikan dalam rangka promosinya untuk mencapai gelar doktor dalam ilmu hadis. Selain itu karya tulis yang lain di antaranya adalah pidato pengukuhannya berjudul “Tipologi Paradigma Ulama dalam Menentukan Kriteria Keabsahan Hadis dan Implikasinya terhadap Konflik Internal Umat Islam.” Keseluruhan acara yang dilaksanakan di Auditorium II UIN Walisongo, Jalan Prof. Dr. Hamka, Ngaliyan Semarang, pada pk 09.00-10.45 WIB.
Ada kekhasan yang sempat ditampilkan dalam acara pengukuhan guru besar Fakultas FEBI UIN Walisongo kali ini. Yaitu ditampilkannya cuplikan riwayat hidup Prof Mujibatun berikut foto-fotonya, sejak masa pendidikan, ketika menempuh studi, ketika memasuki dunia kerja awal, dan pengalamannya menjelang dan ketika proses pengukuhan guru besarnya. Suka dan duka, terbaca di balik kebahagiaan yang diterima Prof Mujib (demikian panggilan akrabnya) pada hari pengukuhannya (Erf).