Sudahkah Kita Coba Metode Mengajar Keren Ala Nabi Saw?
Rasulullah saw adalah teladan bagi kita. Keteladanan Uswatun Hasanah atau Role Model dari beliau bukan hanya bagi Kaum Muslimin, melainkan juga bagi manusia lainnya. Itulah mengapa Michael H. Hart dalam buku 100 Orang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah menjadikan Muhammad saw sebagai orang nomor satu di dalam jagad raya ini.
Beliau menjadi contoh yang baik dalam seluruh aspek kehidupan, salah satunya adalah di dunia pendidikan. Beliau Pengajar yang sangat Luar Biasa. Dikutip dalam M. Syafii Antonio, pada buku Muhammad SAW The Super Leader Super Manager, 20 metode dan teknik pengajaran sebagai ‘holistic learning methods’ yang diambilnya dari Sirah Rasulullah SAW ini adalah 20 metode:
1. Learning Conditioning (meminta diam untuk mengingatkan, menyeru secara langsung dan perintah untuk menyimak dan diam dengan cara tidak langsung);
2. Active Interaction (interaksi pendengaran : teknik berbicara, tidak bertele-tele pada ucapan dan tidak terlalu bernada puitis, memperhatikan intonasi, diam sebentar ditengah-tengah penjelasan; interaksi pandangan : eye contact dalam mengajar, memanfaatkan ekspresi wajah, tersenyum);
3. Applied-Learning (metode praktikum yang diterapkan oleh guru dan yang dilakukan oleh siswa);
4. Scanning and Levelling (memahami siswa secara individu sesuai tingkat kecerdasannya);
5. Discussion and Feed-back (metode yang logis dalam memberikan jawaban dan membuat contoh sederhana yang mudah dipahami);
6. Story Telling (bercerita);
7. Analogy and Case Study (memberikan perumpamaan dan studi kasus nyata di sekitar kehidupan);
8. Teaching and Motivating (meningkatkan gairah belajar dan rasa keingintahuan yang tinggi);
9. Body Language (membuat penyampaiannya bertambah terang, lebih pasti dan jelas; menarik perhatian pendengar dan membuat makna yang dimaksud melekat pada pikiran; mempersingkat waktu);
10. Picture and Graph Technology (penjelasan diperkuat dengan gambar atau tulisan);
11. Reasoning and Argumentation (mengungkapkan alasan akan memperjelas sesuatu yang sulit dan berat agar dipahami oleh siswa);
12. Self Reflection (memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab sendiri suatu pertanyaan agar siswa dapat mengoptimalkan kerja otak dan mengasah pikiran);
13. Affirmation and Repetition (pengulangan kalimat dan ucapan nama);
14. Focus and Point Basis ( menggunakan teknik berdasarkan rumusan-rumusan besar atau poin akan membantu siswa dalam menyerap ilmu dan menjaganya dari lupa);
15. Question and Answer Method (teknik bertanya untuk menarik perhatian pendengar dan membuat pendengar siap terhadap apa yang akan disampaikan kepadanya);
16. Guessing with Question (penting untuk memperkuat pemahaman dan memperbesar keingintahuan);
17. Encouraging Student to Ask (guru memberikan kesempatan dan motivasi kepada siswa untuk berani mengajukan pertanyaan : bertanya dapat menghapus kebodohan serta memperbaiki pemahaman dan pemikiran dan menjadi alat evaluasi guru atas cara penyampaian pelajarannya);
18. Wisdom in Answering Question (menyikapi orang-orang yang mengajukan pertanyaan sesuai dengan tingkat pengetahuannya; menyikapi si penyanya dengan sikap yang bermanfaat baginya);
19. Commenting on Student Answer (memberikan komentar terhadap jawaban siswa);
20. Honesty (seorang guru harus menanamkan sikap mulia berani mengakui ketidaktahuan ke dalam diri siswanya. ucapan ‘aku tidak tahu adalah bagian dari ilmu’)
Metode pendidikan ini, tentu saja layak kita praktekkan ketika melakukan pendidikan dan pengajaran di tengah-tengah peserta didik baik dalam pendidikan formal, in formal, maupun non formal (Erf).