Sikap Sabar dan Proses Pencapaian Cita-Cita

Kesabaran adalah kunci yang perlu dimiliki dan dipegangi bagi mencapai keberhasilan dalam kehidupan. Kesabaran tidak selalu harus dilihat dari segi tampilan tenang yang sering terkesan lamban, namun juga harus dilihat dari segi  pencapaian kesuksesan dan berbagai target hidup. Dari situ, agama memandang sabar ini penting, yang untuk itu diajarkanlah sabar dan sekaligus contoh sosok penyabar, melalui Rasul Ulul Azmi, yang berhasil dalam tugas karena berdaya tahan kuat dan panjang dalam berjuang dalam rangka mencapai cita-cita yang diidamkan.

Mencicipi sabar adalah ungkapan yang dikenal oleh orang yang tahu manfaat sabar. Karena sabar itu tidak cukup dilakukan sekali. Sabar di dalam kehidupan adalah langkah yang dilakukan sehari demi sehari, waktu demi waktu, dalam proses menpai tujuan atau cita-cita. Ibarat orang membuat masakan, maka rasa lezat masakan yang dibuat orang setiap hari, di sela-sela pembuatannya mesti tidak bisa dilibatkan dari kapan masakan itu dicicipi, dan terus dipaskan seberapa bumbu yang diperlukan untuk menjadi masalan yang lezat. Kerja mencicipi tidak bisa ditinggal bagi memperoleh lezat suatu masakan.

Untuk dapatnya mencicipi buah kurma, sang pemilik makanan kurma mestilah tahu proses: bagaimana kurma itu berproses dari berbunga yang harus dilalui, dikawinkan, lalu ditunggu dengan open (jawa) proses ke pembuahan, sampai akhirnya berbuah kurma ruthab (basah), sampai kurma matang.

 

Cita-cita dan Pintu Sabar

Para penyair Arab begitu bagus bersajak mengenai kesabaran. Di dalam sajak itu dikemukakan

لاتحسب المجد تمرا انت اكله # لن تبلغ المجد حتى تلعف الصبر

Jangan kau kira mencapai cita-cita itu kurma yang tinggal kau makan # Tidak akan kau capai suatu cita- cita atau tujuan sampai kau cicipi rasa sabar

Syair di atas menunjukkan kepada kita bahwa mencapai tujuan atau cita-cita itu tidak ada yang gratis. Dari para pencapai cita atau tujuan, masing-masing mesti melalui pintu terkunci yang bernama kesabaran. Pintu itu perlu dibuka, sesuai dengan panduan membukanya. Ada yang dibuka dengan kunci. Ada yang membukanya dengan minta ketukan dulu. Ada yang karena tuan rumahnya di rumah bagian dalam, maka proses membuka pintunya lewat didodok berkali-kali sampai nanti dibukakan pintunya. Namun, apapun prosesnya, pintu yang dilalui itu bernama sabar.

 

Cara Berlaku Sabar

Banyak cara yang dapat ditempuh dalam upaya melakukan prestasi yang mesti melalui kesabaran. Cara-cara tersebut setidaknya melalui 9 cara berikut ini.

1- Sabar selalu diposisikan dalam konteks jangka panjang. Di dalam melakukan suatu perbuatan untuk mencapai suatu keberhasilan di dalam kehidupan ini, kita tidak dapat dilepaskan dari perlunya menampilkan suatu perilaku sabar, yaitu kemampuan menahan dan sekaligus terus mendorong diri berbuat sesuatu yang sudah dicoba untuk dalam fokus yang kita perjuangkan. Selain perlu menetapkan fokus, lalu melakukan action seperti apa yang sudah dipilih menjadi fokus kita, maka sabar tidak boleh dilewati, karena semua action tanpa melalui proses kesabaran akan kemerungsung dan kurang mampu bertahan terutama dalam konteks jangka panjang.

2- Biasa berbuat dulu, lalu mencicipi rasa masakan. Dengan sudah berbuat yang tetap dilangsungkan secara sabar, maka tatkala mencapai keberhasilan terasalah nikmatnya ketika dicicipi, namun jika belum dicapai maka daya dorong kita untuk mencapainya akan terus bisa diperkuat. Sebab kepahitan perjuangan, sering merupakan obat yang dapat menjadikan badan kita kuat menujunya karena pahit itulah yang telah menjadikan badan terobati sehingga memiliki kekuatan; pahit getir itu sering kali menjadi obat yang membajakan diri kita menuju suatu keberhasilan berjangka panjang.

3- Bersiasat yang tepat agar tidak bosan. Suatu kebenaran dan kebaikan yang mesti diperjuangkan di dalam hidup ini, untuk mencapaikan tidak boleh hanya dengan sekadar melalui pencapaian sejadinya, karena yang demikian kadangkala terlalu lama bagi mencapai sasaran yang dituju. Untuk itu kepandaian bersiasat, sering menantang kita agar di dalam berjuang kita tidak bebentur terus dengan kejenuhan dan kebosanan.

4- Sempatkan beristirahat seperlunya. Melakukan action bagi mencapai tujuan, tidak selamanya harus terus dilakukan dengan kerja keras, tanpa mengenal lelah. Karena cara demikian itu boleh namun akan bertemu dengan kelelahan, kecapaian, dan stress yang tidak berkesudahan. Padahal, penglihatan, pendengaran, dan semua anggota badan kita memiliki hak untuk dihargai dengan benar dan baik sesuai dengan yang diharapkan. Di sinilah, istirahat harus dilakukan dengan tertib, agar tahap demi tahap apa yang direncanakan tetap dapat diisi dengan aktivitas bagi keberhasilannya yang optimal.

5- Siap menghadapi hal-hal yang tidak terduga. Sebagai manusia yang berencana, kita tidak dapat meninggalkan aspek-aspek yang tidak terduga, karena dengan demikian kita mesti menemukan jawaban jika tetap saja kita memperhatikan masukan terhadap apa yang tengah kita tangani.

6- Berpikir tenang dan positif. Dua hal yang tidak boleh dilewatkan dalam pencapaian sesuatu tujuan, salah satunya adalah sifat tenang, sebab sifat tenang dapat menjadikan kita itu selalu awas ke arah pencapaian tujuan dan terhindar diri dari sifat kemerungsung pada hal yang tidak seharusnya demikian. Dengan begitu, tenang membantu kita berpikir tetap benar dan baik, dan jauh dari sifat terburu-buru dalam proses mencapai tujuan.

7- Mengiringi kegiatan dengan penulisan. Kegiatan yang sekadar dilakukan dalam konteks jangka panjang, yang tanpa ditulis, sering dilalui dan terlupakan dalam mencapainya. Maka supaya tetap dapat memasuki fokus dan terus kita capai dalam rencana yang kita tuju untuk mencapainya, maka itu perlu kita tulis, baik ditulis dalam bentuk rencana yang mengkristal dalam bentuk program, maupun juga ditulis realisasinya yang sudah bisa dicapai maupun yang masih dalam kendala dalam proses pencapaiannya. Dengan ditulis, maka sesulit apapun realisasi, masih ditemukan mana yang belum direalisikan untuk dilanjutkan pencapaiannya di kemudian hari.

8- Fokus ke tujuan akhir.  Menujukan diri ketujuan, tentu harus tetap merupakan muara dari setiap action atau pelaksananaan kegiatan, yang baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang selalu menjadi incaran dan arah yang dibidik oleh action kita yang mesti disertai daya tahan dan daya dorong kita bagi mencapai tujuan.

9- Mampu relaks dan bersyukur. Mengingat bahwa mencapai tujuan itu memerlukan energi yang tidak sedikit, maka energi pencapaian tidak boleh dilewatkan dari perhatian kita. Mencapai terus dengan senantiasa bekerja keras dengan tanpa fleksibilitas dalam mencapai sesuatu, maka ada kita akan berhadapan dengan resiko baik fisik maupun psikis. Dalam konteks ini, maka relaks perlu diberi perhatian dalam pencapaian tujuan. Namun, karena pencapaian tujuan itu ada yang langsung dicapai dan ada yang pencapaiannya memerlukan waktu panjang, dan disambung di lain waktu maka rasa syukur atas apapun yang diperoleh pada suatu tahap maka layak kita pelihara; sebab rasa syukur itu energi yang kita hemat mengeluarkannya sesuai dengan kebutuhan. Dengan bersyukur, maka energi itu tidak boros kita capai proses mencapainya.

Demikian, semoga pembahasan mengenai sabar bermanfaat bagi segenap pembacanya, Amin (Erfan Subahar).

 

1177

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *