Tips Rahasia Mendidik Anak di Kalangan Para Shalihin (2)

Lanjutan April…..

7- Ketika anak-anak sudah memasuki usia baligh, mereka memberi tahu anaknya bahwa mereka sudah mukallaf dan sekarang dua malaikat akan mencatat kebaikan dan kejelekan, dan menulis ucapan dan perbuatannya, dan hal itu diadakan perayaan yang dihadiri para ulama dan orang-orang salih.

Di sini, mestilah ada forum bersama yang sama saling mengingatkan, yaitu kapan anak-anak kita kita itu masih dalam kategori bayi yang masih kecil dan belum punya dosa dan masa sejak kapan mereka sudah termasuk orang yang memiliki beban yang diminta pertanggung jawaban, yang semua itu selalu dicatat oleh malaikat yang ada di kanan dan kiri kita (Malaikat Raqib dan Atid).

8- Mereka tidak menunda pernikahan anak-anak mereka setelah memasuki usia baligh, khawatir terjerumus kepada kemaksiatan. Jadi, begitu anak-anak sudah dididik dengan baik dan benar sejak masa bayi, yang dilanjutkan di masa remaja, maka ketika sudah memasuki masa remaja yang sudah mengenal lebih jauh tentang orang yang berlainan jenis, maka sejak itulah mereka sudah sama perlu diberi perhatian khusus termasuk disiapkan untuk memasuki jenjang pernikahan guna menjadi keluarga muslim yang dapat berdedikasi pada agama dan negara secara yang terbaik.

9- Mereka mengajari anak-anak dengan berdoa: mohon kepada Allah dalam setiap keadaan. Maka apabila anak-anaknya ingin sesuatu kepada orang tuanya, mereka berkata kepada anak-anaknya, “wudhulah dan salatlah dua rakaat dan mintalah kepada Allah hajat-hajatmu. Dan setelah salat, orang tua berdekatlah kepada anak kita yang berdoa, menyupport doa anak kita, mudah- mudahan Allah mengabulkan apa yang ananda kita mohonkan kepada Allah.

Jadi, doa anak kita yang atas pengetahuan kita dimohonkan kepada Allah yang diharapkan terkabulnya itu, lalu diimbangi dengan harapan dikabulkan yang di situ diridhai oleh kita selaku orang tua dari anak-anak kita.

10- Mereka membagi tugas kepada setiap anak; ada yang diberi tugas untuk berbelanja di pasar, dan ada yang diberi tugas menyapu rumah (dan halaman luar rumah), dan ada yang bertugas melayani tamu dan mengambil air minum dan lainnya.

Yang kesepuluh ini berkenaan dengan perlunya pendistribusian tugas; dalam hal kita memiliki keturunan tiga atau empat misalnya, untuk melatih tanggung jawab maka orang tua bisa diringankan dengan tugas-tugas yang dilatihkan kepada anak-anak kita untuk memikulnya dengan benar dan baik yang dilakukan secara bertanggung jawab. Dengan begitu maka beban rumah tangga kita menjadi ringan dilakukan dan anak-anak kita sudah terlatih dalam bertanggung jawab.

11- Mereka lebih banyak memperhatikan pembelajaran puteri-puteri mereka secara lebih serius dari anak laki-laki, karena anak perempuan umumnya tidak keluar rumah.

Jadi perhatian bagi anak perempuan diberi porsi lebih; mengingat kesempatan untuk itu mereka lebih banyak dan disamping itu mereka akan melahirkan dan sekaligus membina di lingkungan rumah tangga atas anak-anak yang keluar dari rahimnya, sehingga anak-anak yang lahir dari ibu yang demikian dapat diharapkan kualitasnya secara memadahi sesuai dengan ketentuan yang digariskan dalam agama.

Akhirnya, demikian tips rahasia mendidik anak-anak dari keluarga orang-orang salih, yang dalam kesempatan ini saya kutipkan — dengan saya beri komentar sendiri — dari Keluarga Ba’alawi r.a. Isinya sangat baik, tertib, dan terdidik sejak seorang bayi dilahirkan, sampai ke masa remaja yang dilanjutkan ke jenjang pelaminan, semuanya dalam kondisi terpantau kedua orang tua, yang dapat dipertanggung jawabkan kepada Rabb kita. Subhanallah (Erfan Subahar).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *