Tradisi Lebaran Pada Keluarga Semarang dan Bondowoso

Tradisi lebaran yang berlangsung pada bulan Syawal berlangsung hampir merata setiap tahun di Indonesia. Tidak terkecuali dua kota Semarang dimana saya tinggal, dan Bondowoso tempat penulis catatan ini lahir. Pada dua tempat ini ada suasana yang tak bisa ditinggalkan di setiap tahun untuk wira-wiri pergi dan mudik. Untung di dalam dua kota ini ada tradisi asal penduduk yang agak berbeda dalam melaksanakan lebaran.

Dalam kondisi masyarakat Semarang yang terasa praktis, acara lebaran terlihat sangat lancar, setengah hari. Setelah menunaikan Salat Idul Fitri dan Pembacaan Khutbahnya, maka masyarakat setelah selamatan sederhana di tiap-tiap tempat ibadah, maka kaum tua dan muda, sama tumpah ruah ke rumah-rumah tokoh agama dan ke yang sepuh-sepuh: sama beramai ramai ke rumah tokoh masyarakat untuk saling bermaaf-maafan dengan berjabat tangan.  Mereka sama mengucapkan ungkapan senang selamat beridul fitri mohon maaf lahir dan batin. Pada umumnya acara ini berjalan seperti yang berlangsung pada tahun ini, yaitu berawal pukul 8.00 WIB sampai pukul 13.00 atau selesai setelah melakukan salat zhuhur. Dari sini, saya berkesempatan istirahat dulu sebelum menjelang pukul 14.00 siap mudik ke Kota Bondosowo, di Jawa Timur sana.

 

Mudik Lebaran ke Jawa Timur

Seperti juga di Jawa Tengah, tradisi lebaran di Bondowoso, juga berlangsung dalam acara silaturahim atau silaturahmi. Acaranya sama saling bermaafan dengan berjabat tangan di antara warga santri dan masyarakat dari pagi sampai siang. Namun, jika di Semarang, terutama di daerah saya, Beringin Ngaliyan, berlangsung hanya sampai waktu siang hari, sedang acara hari raya di Jawa Timur, terutama di daerah saya Bondowoso terus berlangsung sampai seminggu setelah hari raya.

Maka untuk acara Halal Bihalal Bani Hamid, yang dilaksanakan pada hari keempat pada setiap tahun, kami dapat menghadirinya secara regular dari tahun ke tahun. Sekarang pertemuan Paguyuban ini sudah berlangsung tahun ke-14, bertempat di rumah Mas Muhammad Taufik di Solo.

Dengan telah sama melaksanakan acara bagi keluarga baik bagi acara di Bondowoso maupun di Kudus, maka saya dapat melanjutkan acara di Semarang. Pada acara di hari kelima, kita sudah dapat mengisinya untuk keluarga kita ke luar atau menerima tamu bagi orang yang datang dari luar keluarga kita (erf). 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *