Ungkapan Hikmiyah Ke-2
Berikut Ungkapan Hikmiyah Ke-2, lanjutan dari nomor 10 sebelum ini:
11. Melalukan amaliah atau kegiatan dengan ikhlas berarti melaksanakan suatu yang melegakan Tuhan, yang membuat diri kita bahagia. Walau yang kita lakukan mungkin tidak seberapa, tapi prilaku itu sudah menebarkan aroma surga (Erfan, 19-9-2013).
12. Keengganan setan menggoda manusia sebab dalam aktivitas harian mereka sudah terhiasi malas, menunda, dan cuwek. Tatkala sifat-sifat ini terjelma nyata di ujung hari, terucaplah dari lisan setan: makasih sobat. Engkau manusia huwebat hehe. (Erfan, 20-9-2013).
***
13. Orang yang tekun menulis buah pikirannya dari hari ke hari adalah arsitek sejarah. Jika konsisten setiap hari menulis satu halaman, maka dalam setahun menjelmalah dua buku format sedang setebal seratus delapan puluhan halaman (Erfan S, 21-9-2013).
14. Kitab yang tidak pernah berhenti dibaca di dunia adalah Al-Qur’an; ia dibaca oleh jutaan umat muslim dan lainnya. Anehnya, walau telah berderet kitab tafsir dibuat, tapi belum habis juga dikuak keseluruhan isinya (Erfan, 22-9-2013).
***
15. Tahukah kita, kitab pada masa Nabi saw hingga masa sahabat Umar ibn al-Khattab. Pada zaman belum ada kertas itu, kitab adalah kumpulan data atau fakta yang ditulis di pelepah kurma, kulit, lempeng kayu, batu, yang diberkas tali pengikat dalam kesatuan (Erfan, 23-9-2013).
***
16. Berkat ketekunan sahabat, kitab Al-Qur’an dibukukan dan selamat hingga sekarang. Fakta lain, ternyata lebih dari 60 sahabat telah menulis hadis dalam himpunan shahifah pribadinya yang bermanfaat pada masanya dan masa setelahnya (Erfan S, 24-9-2013).
***
17. Fakta bahwa lebih 60 sahabat menulis hadis, membawa makna bahwa periwayatan hadis tidak hanya hafalan, tetapi juga melalui tulisan. Jadi adalah fakta bahwa hadis telah menyejarah, dan sambung riwa-yatnya kepada Nabi Muhammad saw (Erfan S, 25-9-2013).
***
18. Pergaulan yang menyenangkan dan membawa kenangan abadi adalah yang tidak diiringi dengan kata-kata yang menyakitkan, yang dilakukan dengan tulus bagi menolong dan mengembangkan nasib kehidupan sesama (Erfan S, 26-9-2013)
19. Capaian hidup yang abadi adalah yang bisa ditorehkan di lembaran tertulis baik buku atau prasasti, laksana kitab suci dan himpunan sabda para nabi (Erfan S, 26-9-2013)
20. Kalau ingin mengabadikan nama, itu bisa dengan menulis atau menjadikan diri kita ditulis, sebab hal itu adalah alat pengabadi nama dalam peradaban manusia (Erfan S, 27-9-2013).