Ungkapan Hikmiyah Ke-26
261. Setelah jelas bahwa Allah sudah tidak mencipta perluasan bumi, maka kalau pemerintah membuka luas penjualan kendaraan baru, mestilah itu diimbangi kebijakan pengkremasan. Kendaraan yang sudah dipakai 30 tahun wajib dikremas sebab nafasnya sudah tua dan tidak layak pakai (Erfan S, 24-5-2014).
262. Jalan-jalan di banyak kota tanah air sudah padat kendaraan sehingga kita sulit berjalan lancar dan nyaman. Maka kebijakan pajak progresif mesti diiringi jalan nyaman, tidak berlobang, jauh dari ditembel tanah. Karena jalan ditembel tanah adalah cermin kondisi negara yang berduka (Erfan S, 25-5-2014).
263. Indonesia saat ini menyongsong orang nomor satu dan wakilnya pada Pilpres 9 Juli 2014. Siapa pun yang terpilih nanti punya tugas menjadi pemimpin negara yang bijak, rakyat sejahtera, adil dan makmur, serta menjadikan negara Indonesia maju sejajar dengan negara maju lain (Erfan S, 26-5-2014).
264. Tugas presiden RI Jilid II tinggal beberapa bulan. Momen ini jika bisa optimal, memiliki nilai besar di hadapan Allah dan penghuni dunia, karena di sinilah terjadinya peralihan tugas pimpinan negara yang smuth dan sekaligus khusnul khatimah dari tokoh pemimpin hebat (Erfan S, 27-5-2014).
265. Indonesia merindukan pemimpin berjiwa besar. Jika Presiden dan wapres purna tugas, tetap beliau perlu diberi posisi pendamping bagi membesarkan negara. Dengan begitu, NKRI ini menjadi negara penuh tokoh besar, yang tetap terhormat ketika hidup dan setelah meninggal (Erfan S, 28-5-2014).
266. Kekuasaan presiden 2014 NKRI mestilah pro rakyat. Kekuasan lancar di semua pulau; jalan mulus di Jakarta dan di desa-desa; keamanannya wujud; preman kembali ke hidup selamat; rupiah kita berdaya; Indonesia bernasib dekat Jepang dan Korea. Rakyat hidup di era emas awal (Erfan S, 29-5-2014).
267. Indonesia sejak 2014 layak berpola hidup seimbang negara ASUSKOCIMA. Amerika di kecepatan berpikirnya, Australia di Keamanan dan pemberdayaan rakyatnya, Korea di kecekatan renovasi IPTEKs-nya, Cina di antisipasi bisnisnya, dan Madinah dalam pola ibadahnya (Erfan S, 30-5- 2014).
268. Indonesia tepat dipimpin pemenang Pilpres 2014. Pada pasangan Prabowo-Hatta sudah ada jenderal kaya dan insinyur ahli lapangan, sedang di pasangan Jokowi-JK ada insinyur mapan lapangan dan ekonom praktisinya. Keduanya sama mudah dinalar untuk kehebatan Indonesia (Erfan S, 31-5-2015).
269. Indonesia jaya jika telah meninggalkan lima warisan kolonial. NKRI sudah bebas dari korupsi, hukum positifnya mencerminkan rasa keadilan rakyat, sejarahnya steril dari fakta bias kolonialis, rakyat sudah bosan bertengkar dengan sesama, dan rupiah sudah tidak terus jatuh (Erfan S, 1-6-2014)
270. Catatan duka warisan pemerintahan kolonial. Ke-1, dalam beribadah umat Islam selalu dibuat resah; Ke-2, rakyat selalu diadu-domba; Ke-3, mental jujur selalu dimaknai dengan mesti hancur; Ke-4, rakyat tidak dibuat berdaya; Ke-5, rakyat yang hebat adalah yang membayar upeti (Erfan S, 2-6-2014).