Menyiapkan Rubrik: Anda Bertanya & Kami Menjawab

Pada bagian ruang atau rubrik khazanah kali ini, karena banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada website ini sekalipun tidak langsung menuliskannya dalam wahana yang tersedia di dalam website ini, maka sejak bulan Juni 2021 ini, selain memuat model-model artikel berkenaan dengan buku atau hal-hal penting yang eman-eman sekiranya dilewatkan, maka akan dimuat juga bagian tanya jawab, siapa tahu akan banyak manfaatnya bagi keperluan ke depan.

Topik : Sudah Dipastikan Positif Covid 19 dan Solusi Salat Jum’at yang Ditinggal

Soal 1: Dari Bapak Riyanto
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Ustadz saya mau tanya: orang yang disangka atau dalam pemeriksaan sudah dinyatakan positip sehingga ia otomatis tidak boleh menunaikan ibadah shalat jum’at lalu bagaimana jika dia tidak salat jum’at hingga 2 kali atau melebihi tiga kali. Totong dijelaskan yang mudah dipaham Ustadz. (Riyanto: Semarang).

Jawaban:
Wa’alaikumussalam Wr Wb.
Pak Riyanto. Trima kasih atas pertanyaan Anda.

Pada saat seperti sekarang — tentu ini sejak bulan 2020 Maret hingga Juni 2021 — kita di Indonesia bahkan di pelbagai tempat di seluruh dunia sama-sama dalam keadaan pandemi Covid 19. Yaitu keadaan yang jika tidak berhati-hati bisa membahayakan terhadap keselamatan jiwa atau nyawa, baik sendiri-sendiri maupun jiwa bersama.  Padahal jiwa atau nyawa itu oleh agama disuruh dijaga atau dirawat atau dipelihara dengan penuh perhatian. Bahkan agama itu menegaskan bahwa keselamatan jiwa itu begitu urgen yang sangat dijunjung tinggi oleh agama.
Oleh karana itu, maka kalau sudah dipahami melalui pemeriksaan yang jelas oleh pihak yang berkompeten bahwa kita dinyatakan positif Covid 19, maka tdak usahlah kita untuk menghitung berapa kali tidak datang ke masjid, tetapi tenangkan diri dulu, lalu berikhtiarkan untuk berobat sampai kita itu sembuh. Baru setelah benar-benar dinyatakan sembuh kita menunaikan salat jum’at kembali di masjid, sehingga keberadaan kita selamat untuk diri dan menyelamatkan orang lain.
Karena pada Covid 19 dijelaskan oleh pihak-pihak yang terkait dimana ada penularan yang datang dari berbagai celah. Kalau diri sedang positif lalu berangkat ke masjid, bisa jadi hal itu selain berakitat dapat membahayakan diri juga dapat untuk membahayakan orang lain.

Jadi, mari kita selamatkan diri sendiri dan selamatkan orang lain, baik di rumah, di masjid, dan di lingkungan kita. Seperti inilah Kita berrislam yang baik itu.
(Erfan Subahar).

 

1294

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *