Selamat; NKRI di Hari Kemerdekaan Menuju Kejayaan Masa Depan

Indonesia adalah negara yang tidak layak dibilang negara kecil.  Sebelum dijajah oleh Belanda dan bangsa-bangsa lain dari barat sana yang tidak disebut di sini, Indonesia sudah menyiapkan diri membangun negara. Model orang-orang yang ada di Indonesia, dari asalnya adalah suka hidup bersama dengan apa yang dimiliki, suka bergaul dengan modal yang dimiliki, suka berinteraksi dalam memenuhi kehidupan baik dengan saling mengenal  tanpa henti, saling berjual beli, dan saling menjadikan dirinya hidup bermanfaat bagi sesama. Karena itu, sejak lama, baik kaum yang beragama hindu maupun Islam, sama-sama bisa diterima dan hidup besar di negeri ini.

Dikatakan tidak kecil, karena negerinya saja negeri kepulauan.  Dalam hitungan sejak kita sekolah dulu, negara ini berdiri di atas 17.000 pulau. Ratusan bahasa, suku-suku, dan keturunan yang bermacam-macam. Itu tidak apa-apa; kita bisa hidup bersatu sejak awal. Kita siap menerima itu sejak dari awal,  sampai bersumpah segala dengan sumpah pemuda: bertekat bertanah air satu, bahasa satu, dan bahasa satu.

Maka pada hari kemerdekaan ini saya sekeluarga mengucapkan:

 

Saya sekeluarga dengan rasa senang dan bangga menghaturkan

Dirgahayu Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72.

Semoga kemerdekaan yang dulu jatuh pada hari Jum’at Legi,

17 Agustus 1945 M, bersamaan dengan 8 Ramadhan 1364 H;

dan sekarang bersamaan hari Kamis Wage 17 Agustus 2017

 atau 24 Dzulqa’dah 1438 H, dianugerahi keberkahan Allah.

Yaitu, berkah dalam bentuk lancar kegiatan,

diberkahi dalam usia dan aktivitas,

negara mampu mewujudkan adil dan makmur

bagi  bagian terbesar dari rakyatnya 

sehingga sukses lahir dan batin

di dalam ridha Allah Swt.  

 

Yang membawa jaya kita ke depan lain tidak, adalah kita sendiri secara bersama-sama bergotong royong membela negara ini ber-NKRI menuju kenyataan hidup yang sebenarnya menjadi negara yang bermasa depan. Dari perjuangan kringat kita, dalam berinteraksi dengan bangsa sendrii dan bangsa lain. Yang terpenting: sudah cukuplah kita hidup dengan terus ditipu dan iming-iming boleh tipuan bangsa lain. Mereka bisa bekerjasama dengan kita, win-win. Namun, tetap kita memiliki arah bahwa NKRI mesti jaya di masa sekarang dan  masa depan (Erfan S).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *