Khitan Ceria Mas Ipul: Langkah Sunnah Penuh Harapan

Pada hari Ahad pagi, 26 Januari 2025, ia menjadi momen bersejarah bagi Muhammad Saifullah—akrab disapa Ipul—ketika ia resmi dikhitan. Prosesi khitan berlangsung sekitar pukul 08.15 di ruang praktek dr. Ayu, yang berlokasi tidak jauh dari area Madrasah Aliyah Semarang.

Sejak awal, suasana terlihat akrab. Ipul didampingi kedua orang tuanya, Achjar Pasaribu dan Kurnia Muhajarah, serta Akung Erfan Soebahar. Mereka datang dengan harapan besar agar khitan berjalan lancar sekaligus menjadi langkah penting untuk menunaikan sunnah Rasulullah Saw.

Proses Khitan dengan Metode Laser
Dokter Ayu menunjukkan keahlian dan ketelitiannya dalam menangani khitan Ipul. Setelah Ipul dibaringkan, dokter memberikan suntikan anestesi di area atas pangkal kemaluannya. Beberapa saat kemudian, suntikan kedua diberikan pada bagian kulup. Begitu dipastikan sudah cukup kebal, dokter lalu memotong kulup yang sudah memanjang di usia Ipul yang ke-12 tahun.

Metode laser yang dipilih tergolong modern dan efektif, karena hanya memerlukan sekitar 30 menit. Usai pemotongan, area tersebut di-jepit, kemudian pemotongan dilakukan di belakang jepitan. Untuk merapikan jaringan pasca-pemotongan, dokter melakukan tiga jahitan: satu di bagian bawah, serta dua di bagian atas sebelah kanan dan kiri.

Perawatan Pasca-Khitan
Setelah khitan, dr. Ayu memberikan saran agar luka khitan tidak terkena air selama tiga hari pertama. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko infeksi. Adapun konsultasi lanjutan hanya diperlukan jika muncul tanda-tanda infeksi atau untuk memastikan kondisi luka benar-benar pulih sempurna.

Kebersamaan Keluarga
Satu kendaraan membawa rombongan keluarga yang turut mendampingi proses khitan Ipul. Di antaranya ada Uti Lathifah, juga kakak-kakaknya: Rubaiah Al-Adawiyyah (Ruby), Fatwa, dan Ladia Makwa—yang kebetulan sedang libur sekolah dan berulang tahun ke-14 di hari yang sama. Kehadiran mereka menambah semarak dan kehangatan di momen berharga ini.

Harapan dan Doa
Akung Erfan Soebahar mengungkapkan harapan besarnya, semoga momen khitan Ipul menjadi saksi pengislaman yang semakin mantap bagi cucundanya. Ia juga berdoa agar terbuka pintu-pintu kebaikan, kecerdasan, kesalehan, dan kemanfaatan bagi Ipul kini serta di masa mendatang.

Prosesi khitan ini bukan sekadar rutinitas medis, melainkan juga upaya meneladani sunnah Rasulullah Saw. Semoga langkah awal Ipul dalam menempuh salah satu syariat ini mengundang limpahan keberkahan, kesehatan, dan kesuksesan di masa depan. Amin (Erfan Subahar).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *