Kursus Pra Pernikahan, Perlukah?

Pra nikah adalah usia di atas remaja yang menantang baik untuk berhasil atau gagal. Bagi remaja putera dan atau remaja puteri, tantangan ke arah berhasil atau sebaliknya gagal, selalu saja ada di balik perjalanan hidup nya. Untuk berhasil, tentu tidak hanya satu dapat ditempuh melalui jalan formal seperti dengan belajar di dunia pendidikan, melainkan bisa saja menempuh jalan lain; salah satunya adalah dengan menempuh kursus, atau workshop atau bentuk pelatihan yang lain. Hal ini adalah termasuk untuk keberhasilan dunia pernikan.

Desain Kursus

Kursus pranikah bisa didesain dalam sejumlah kebutuhan. Paling tidak untuk tujuh kebutuhan berikut ini.

1- Bagaimana memilih calon pasangan yang pas. Memilih calon pasangan banyak yang bisa dilihat; segi cantiknya, keturunannya,  hartanya,  juga agamanya. Jika  pada tiga pilihan sebelumnya ternyata menyulitkan maka pilihan dari segi agama dapat membantu.

2-  Melihat masa depan yang berjangka panjang. Melihat masa depan, untuk jangka pendeknya bisa dilihat persemester hingga 10 tahunan ke depan. Namun, untuk keluarga yang hebat, tidak ada salahnya bahkan bisa termasuk hebat  kalau dilihat 100san tahun ke depan.

3- Hidup sejahtera bahagia melalui pernikahan. Islam lewat pernikahan, punya memiliki trik-trik yang begitu menginspirasi seperti melalui konsep kafaah,  konsep budhuk, konsep bergaul yang menyenangkan dan halal, makan dan minuman dll.

4- Hidup berhasil dengan menghadapi ujian. Ternyata hidup yang bisa membawa bahagia dan mukti itu mesti melewati proses ujian. Tepatnya,  hidup yang dapat dikategorikan berhasil itu adalah seperti menghadapi dan menyelesaikan soal-soal ujian, seperti ketika berpiutang — dari lolos tidaknya kita membayar dan bertransaksi baik dalam piutang; ketika membina hubungan anak istri — berkekalan atau gagalkah kita dalam berkeluarga; begitu pula dalam bertransaksi; juga menjadi pemuka masyarakat,  dll.

5- Siapkah kita menjadi pribadi yang kaya dan bahagia. Tidak mudah tentu menjadi orang yang kaya,  apalagi yang sekaligus bahagia. Tidak sedikit orang yang berasal dari keturunan keluarga kaya, yang ketika penganten mengeluarkan  biaya milyaran. Namun,   begitu sudah memasuki setahun pernikahan hartanya ludes; harta dan jalan keluarnya jauh dari bahagia, bahkan malah yang banyak terjadi adalah perceraian dan  akhir nista.

6- Mewujudkan keturunan yang shalih hingga tujuh keturunan. Mewujudkan keturunan yang sejahtera dan shalih tidak bisa serta merta. Jumlahnya pun perlu direncanakan dengan baik, agar satu demi satu anak mendapatkan perhatian yang semestinya. Tidak ada yang terabaikan di dalam pendidikan, dan pembelajaran dalam kelas formal, non-formal dan informalnya.

7- Peta kehidupan yang berhasil. Hidup yang berhasil bukan hanya di satu negeri, seperti di negeri dunia ini saja,  tetapi mesti bisa dilanjutnya dalam bentu hidup di dua negeri yaitu negeri dunia dan negeri akhirat. Bagaimana merencanakan dan menguasakaan untuk berhasil hidup di dua negeri.

Semua hal yang dipaparkan di atas, perlu dicarikan jalan-jalan terbaiknya. Materinya bisa diperoleh dari banyak ahli, yang bisa didesain melalui majelis-majelis kursus misalnya kursus pranikah (Erf).

 

 

 

 

 

 

 

 

1268

1,268 thoughts on “Kursus Pra Pernikahan, Perlukah?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *