Mengenal Pengobatan Tulang Tradisonal
Setiap penyakit ada obatnya terkecuali penyakit meninggal, demikian ungkap pepatah. Ungkapan ini berlaku bagi banyak penyakit, termasuk orang yang terkena kecelakaan, yang patah tulangnya. Baik yang patah itu anak-anak, maupun orang yang sudah tua.
Bagi yang belum mengalami hal ini, baik bagi dirinya atau bagi keluarganya, dan belum sempat menangani proses pengobatan tulang, mengobati sakit tulang tidaklah mudah. Ketidakmudahannya bisa menyangkut proses pengubatan, baiknya ke dokter yang biasa menangani penyakit tulang, ataukah cukup ke mereka yang biasa manangani penyakit tulang, yang bisa saja berasal dari kalangan pengobatan tradisional.
Pengobatan dokter dua kali bedah
Banyak diperoleh keterangan, bahwa menyaksikan pengobatan tulang terutama yang patah secara terbuka tidak mudah jika dilakukan melalui medis. Sebab, selain menyem- buhkan tulangnya mesti memakai gip yang cukup lama menunggu, yang juga memung kinkan begitu gatal rasanya selama dalam proses gip. Sistem medis, lebih-lebih yang akibat tulang patah harus diberi platina, masih mengharuskan adanya bedah kedua, untuk proses pengambilan tulang yang sudah ditanami dengan platina.
Pengoban tradisional yang fleksibel
Dari pengalaman menyaksikan pengobatan tradisional, ada cara unik tapi fleksibel. Yaitu, pasien dideaknose dulu seperti apa yang diderita secara detail. Begitu sudah jelas penyakitnya, maka dibersihkan penyakitnya. Lalu diproses pengobatan dengan dibungkus seperti kain handuk, dos yang disesuaikan dengan kebutuhan, seberapa perlu dilakukan pengobatan lalu dibungkus, yang bisa dibuka secara fleksibel dimana perlu.
Pasien diberi makanan yang tidak menyebabkan penyakitnya terasa sakit seperti hanya makan tahu tempe selama pengobatan. Juga dipijat diseputar penyakitnya setiap dua-tiga hari sekali, sehingga semakin lama semakin jelas proses menuju kesembuhan. Bagi yang menghendaki, proses medis sepeti penyuntikan untuk memperkuat tulang, bisa juga dilakukan sesuai dengan kontak antara pasien-pengobat tradisional- dan pihak medis baik mantri maupun dokter.
Dengan cara ini, banyak hal yang dapat dilakukan secara fleksibel, sehingga banyak yang sudah sembuh sekitar 20 harian bagi yang telaten-open. Dengan begitu, rakyat umumnya menyukai pengobatan jenis ini. Disamping murah biayanya, kunjungan untuk pasien umumnya tidak begitu ketat, sehingga lebih mempermudah kunjungan.
Adalah suatu pilihan yang merupakan hak pasien/orang tuanya untuk memilih jenis pengobatan mana yang terbaik. Tentu pengobatan tulang yang tradisional bisa juga kita pilih, silakan: semoga pengobatan menjadi lancar (Erfan S, 26-1-2014).