Menikmati Udara Kampus: Sesekali Ngantor dan Berdoa Covid 19 Selesai Tugasnya
Entah apa yang masing-masing kita bayangkan dengan suasana kampus yang jelas-jelas sepi dalam tiga bulan ini. Tentu tidak ada yang kita bayangkan hal demikian bisa terjadi. Namun, jika yang Maha Kuasa menghhendaki, tentu hal itu terjadilah. Ternyata, takdir demikian terjadi pada dunia dengan kondisi merebaknya Virus Korona, Covid 19.
Mulai Pertengahan Maret
Kejadiannya untuk di Indonesia, saya kita saksikan sejak pertengahan bulan Maret 2020. Hingga ditulisnya catatan ini, di bulan Juni 2020, suasana ini masih berjalan. Kuliah yang dulunya dilalui dengan bertatap muka, ehh dilakukan dengan online. Syukur mahasiswa punya pilihan yang cocok bagi kantongnya, sehingga mereka umumnya memilih memaksimalkan WAG, baik via tulis, vois, video call, dll
Kuliah Tamu ke Online
Dari tamu, kita benar-benar tidak boleh tidak, seperti dipaksa oleh situasi yang dihadapi untu mestilah menggunakan kuliah online. Bukan hanya teorinya, melainkan dalam praktek kita benar-benar melakukannya dengan kuliah online. Tentu sangat beruntung bagi para dosen yang sejak jauh-jauh sebelumnya sudah terbiasa berkomunikasi dengan mahasiswanya dengan menggunakan pendamping online. Penulis sudah sejak adanya WAG, sudah menggunakan medsos ini untuk memperlancar perkuliahan.
Ujian: Online dan Terjangkau
Memang bukan hal yang mudah berinteraksi dengan menggunakan online. Lebih-lebih bagi mereka yang benar-benar ingin mengganti kehadiran dirinya dengan menggunakan kuliah online baik untuk kuliah maupun untuk mengujinya baik Ujian Tengah Semester maupun Ujian Akhir Semester. Karena bagaimana pun hebatny, keharian dosen ternyata tidak bisa 95 persen digantikan dengan kuliah online ini. Tapi, dapat terwakili dengan relatif lebih tinggi, dan juga bisa membawa mahasiswa ke jen jang keberhasilan. Begitu bukan, bagaimana dengan anda? (Erfan Subahar).