Menjadikan Taat Kepada Allah dan Rasulullah Sumber Kekuatan
Pendahuluan Khutbah Jum’at
Pada kesempatan awal dari khutbah kali ini, saya mengajak hadirin dalam wasiat: mari kita sama-sama meningkatkan takwallah. Yaitu, melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah dan meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah. Sebab, melaksanakan perintah Allah pada hakikatnya kita melaksanakan apa yang terbaik bagi diri kita masing-masing sedang pada meninggalkan larangan-Nya adalah karena yang dilarang itu apa jua wujudnya mengandung banyak madratat bahkan bisa saja karena itu menjerumuskan kita pada jurang ke zhaliman atau kesesatan.
Maka jalan takwallah adalah jalan terbaik yang mesti kita lakukan. Di antara yang terpenting dalam kerangka takwallah itu adalah: menunaikan ketaatan kepada perinhah Allah dan Rasulullah saw.
Taat Utama: Kepada Allah dan Rasulullah
Merupakan bagian utama dari takwallah adalah, taat kepada Allah dan kepada Rasulullah. Selaku hamba Allah Swt yang baik, maka kita wajib diri melakukan ketaatan kepada Sang Pencipta kita, karena kita dihadirkan ke dunia ini adalah atas kehendaknya. Maka minimal makna adanya diri dan kehadiran diri kita ini adalah sebagai untuk taat dan patuh kepada Allah. Jadi taat pertama adalah ketaatan kita kepada Allah Swt. Baru kemudian disusuli dengan taat kepada Rasulullah saw. Untuk itu Allah Swt berfirman dalam Surah An-Nisak ayat 59:
$pkr’¯»t tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä (#qãèÏÛr& ©!$# (#qãèÏÛr&ur tAqߧ9$# ….4 y7Ï9ºs ×öyz ß`|¡ômr&ur ¸xÍrù’s? ÇÎÒÈ
- Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), …..yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q.S. An-Nisak: 59).
Ayat di atas menunjukkan kepada kita dua arah terpenting perlunya ketaatan itu ditunjukan, yaitu taat kepada Allah dan taat kepada Rasulullah saw. dilanujutkan …