Perjalanan Akhir Januari 2020 Ke Bogor Lalu Jakarta
Pada akhir bulan Januari 2020, waktu ada yang relatif kosong dari perkuliahan di UIN Walisongo Semarang sehingga momen ini saya manfaatkan untuk silaturahmi ke anak yang di Bogor. Setelah acara di Bogor dirasa cukup, maka waktu yang ada lalu saya manfaatkan untuk menghadiri acara pernikahan keluarga besar di Jakarta.
Dua Anak di Bogor
Dengan mengendarai Bus Nusantara, perjalanan ke Bogor saat ini dapat ditempuh secara relatif cepat. Bus-bus yang dulu sering melintasi jalan-jalan besar namun menjelang sampai di tujuan ternyata sering macet, dengan telah dibangunnya jalan tol se Jawa maka kesulitan di perjalanan ini tampak begitu lancar sehingga sampai di tempat sering sudah tiba sebelum waktu subuh. Kalau dalam perjalanan yang lalu kami biasa sampai di Citerep bakda Subuh, maka dengan perjalanan masa sekarang kami sampai di tujuan sekitar satu jam sebelum waktu subuh. Dalam perjalanan tahun ini, dimana selama di perjalanan terguyur hujan, sampai di Citerep pun kami terkena hujan. Untung, mantu menjemput mertuanya di dekat tempat pemberhentian bus, sehingga tidak sama setelah bus Nusantara menurunkan kami, maka kami sudah dapat dinaikkan ke Grand Livina miliknya. Tujuan perjalanan kami pertama adalah ke nanda Naily Kamaliah, yang tinggal di Cibinong Bogor.
Dari pagi hingga pukul pukul 10.00 kami berada bersama anak cucu di Cibinong. Namun, setibanya dari berbelanja di pusat kota, maka kami melanjutkan perjalanan ke Perum Parung Panjang untuk mengunjungi nanda Nabiel, anak ragil dari keluarga kami, yang punya rencana untuk tinggal di Wilayah Parung Panjang ini.
Rumah yang sedang direnovasi di Perumahan di Parung ini, hingga sekarang sedang dalam proses penyelesaian. Di bagian ruang keluarga dan dapur dipandang perlu pemantasan lanjut, di samping tentu mengenai kelancaran airnya yang tempo hari sudah digali hingga 40 meter. Dengan merenovasi hal dimaksud, yang kemudian diikuti dengan penempatan kramik yang sudah dibeli diharapkan nanti rumah yang ada akan dapat dilihat secara lebih sesuai dengan selera pemiliknya. Di Perum Parung Panjang, kami berada di sini hingga pukul 13.00, sesudahnya kami kembali ke Cibinong untuk bersiap-siap nanti untuk kami diantar ke Pernikahan di Jakarta pada jam 16.00 WIB.
Pukul 17.00 Menuju Jakarta
Rencana menuju Jakarta, tidak bisa tepat waktu. Karena si kecil, Dela dan Raicha agak sukar ditinggal sebelum dibelikan mainan dulu oleh Ayahnya sebelum nanti ditinggalkan di rumah oleh Ayahnya untuk beada di rumah bersama Bundanya. Kunjungan ke Jakarta, baru bisa dilakukan pada pukul 17.00. Idealnya dengan waktu yang tersedia walau pada waktu itu jika tidak macet akan mudah mengejar waktu undangan. Namun, kemacetan di Malam Ahad, menjadikan kami agak lambat sedikit, seperti yang dialami oleh banyak tamu yang hadir pada malam itu (Erfan Subahar).