Beberapa Spesifikasi Berangkat Haji Gelombang Ke-Satu
Perjalanan sebagai petugas haji bagi saya di tahun 2019 ini cukup menyenangkan dan memiliki sejarah khas. Kesenangannya yang relatif sulit untuk melukiskannya dengan kata-kata, karena ada yang mestinya sudah tidak bisa terjadi pada diri saya, namun ada hal yang atas kehendakNya bisa terjadi, dan nyata-nyata saya dapat berangkat haji. Dan lebih dari itu, saya yang belum pernah berangkat haji ke Mekkah dulu, di tahun 2019 saya ditaksirkan bisa ke Mekkah dulu, baru kemudian ke Madinah, sehingga ada hal-hal baru sebagai buah dari pengalaman.
Ke Mekkah dulu
Berangkat haji ke Mekkah dulu baru saya alami pada musim haji tahun 2019, sehingga bagi saya mengalami kondisi ini begitu terasa bedanya dengan haji-haji sebelumnya. Berangkat yang biasa disebut dengan haji gelombang ke2 ini ternyata memiliki spesifikasi yang cukup bagus dibanding dengan berangkat ke Madinah dulu. Yang terpenting adalah, bahwa pekerjaan wajib dan rukun sudah bisa ditunaikan lebih dahulu, baru yang lainnya ditunaikan di Madinah.
Masa Persiapan Ke Haji Cukup
Bisa disebut istimewa bagi siapapun yang berangkat haji jika dilakukan ke Mekkah lebih dahulu. Setidaknya ada dua hal yang bisa dicatat di sini. Pertama, dari sudut pahala. Haji ke Makkah lebih dahulu memungkinkan kita dapat beribadah dalam jangkauan waktu yang cukup panjang. Kalau benar-benar disempatkan salat berjamaah di Masjidil Haram, maka berapa waktu yang akan kita dapat menunaikannya di masa itu. Padahal, pahala ibadah di Masjidil Haram adalah 100.000 kali dibanding ibadah di tempat lain. Kedua, dari sudut pengalaman berinteraksi dengan banyak pihak memungkinkan memperoleh pengalaman yang cukup luas.
Apa saja yang bisa dilakukan
Selama calon haji ini berada di Makkah, sejumlah aktivitas berikut dapat dilaksanakan, misalnya:
- Beribadah salat lima waktu dan lainnya di Maktab dan Masjidil Haram. Di Maktab dapat dilaksanakan pada siang hingga sore, sementara di Masjidil Haram bisa dilakukan di malam hari seperti pada Maghrib Isyak dan Tahajjud serta Subuh dan di seputar ibadah wajib dan sunnahnya serta amaliah lain.
- Waktu dapat digunakan untuk menghatamkan al-Quran, mengkosolidari anggota antara lain melalui taushiyah bakda salat fardu dan sekitarnya secara berjamaah.
- Banyak peluang untuk siap diri untuk menunaikan ibadah haji baik yang wajib, rukun, hingga ke sunnah-sunnahnya.
- Dapat menunaikan umrah-umrah sunnah, seperti dengan mengambil miqat dari Tan’im, dari Jikrahan, ataupun mengambil miqat dari Kornul Manazil yang terdapat di Thaif sana.
- Dapat digunakan untuk mengenal kehidupan ibadah masa Nabi dan Sahabat, sosial dan budaya pada masa lampau dan masa kini dengan berziarah ke pelbagai tempat yang ada di Makkah.