Berziarah Ke Sejumlah Walisongo di Wilayah Jawa Timur (2)

Setelah berziarah ke Sunan Bonang, ziarah dilanjutkan oleh kawan-kawan LSIS dengan mengunjungi Makam Sunan Drajat di Paciran Lamongan Jawa Timur. Rari Jalan Raya Jurusan Gresik Sedayu, tempat ziarah masuk ke kanan sekitar 2 km.

 

Sunan Drajat

Sunan Drajat itu dikenal juga dengan Sunan Mayang Madu. Beliau lahir diperkirakan pada tahun 1470 Masehi. Nama kecilnya Qasim, sehingga kemudian dikenal dengan Raden Qosim. Bergelar Raden Syarifudin.
Beliau adalah juga putera Sunan Ampel, yang tak lain adalah saudara Sunan Bonang. Beliau putera Sunan Ampel dalam keturunan dengan Ibu, Nyai Ageng Manila.

 

Mendirikan Pesantren

Ketika memasuki usia dewasa, beliau mendirikan pesantren Dalem Duwur di Desa Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan. Bukti dari aktivitas pesantrennya itu sekarang diabadikan di dalam sebuah laborat yang dapat dikunjungi oleh para penziaran di sebelah timurnya makbarah, berjalan sekitar 300 meter dari makbarah. Beliau meninggalkan kita untuk selama-lamanya, wafat pada tahun1522.

Sunan, yang berkebangsaan Indonesia itu, wafat dengan meninggalkan tiga orang putera yaitu: (1) Rekyana, (2) Dewi Wuryan, dan (3) Sandi.

Untuk mengenang kunjungan saya ke tempat ini, saya menyempatkan membeli kenang-kenangan lima kaos bergambar Sunan Drajat; empat saya berikan kepada anak kandung saya. Satu untuk anak mantu yang ada di Semarang, yaitu nanda Fachri Hakim. 

Dari Paciran, kunjungan dilanjutkan ke dengan mampir tidak langsung ke para Sunan, melainkan mampir ke Masjid Namira yang ada di wilayah Lamongan. (Erfan Subahar). 

3463

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *