Mengisi ESQ di OPAK 2014
OPAK di IAIN Walisongo pada tahun ini semakin dipersegar. Jika dahulu OPAK yang tak lain dari singkatan Orientasi Pengenalan Akademik Kemahasiswaan, sekarang ia dikem-balikan kepada khittahnya yaitu mengurusi bidang pengenalan akademik. Berarti, dalam derap kegiatannya ia banyak banyak ditekankan ke aktivitas akademik, tidak banyak diarahkan ke hal-hal yang berisi aktivitas kemahasiswaan.
Arah ke Penyiapan Belajar Cerdas
Pada dasarnya acara diarahkan kepada dua penanganan di bidang akademik, yaitu di tingkat institut dan tingkat fakultas. Pada tingkat institut, mereka diarahkan ke hal-hal yang bersifat umum yang mesti diketahui secara instituter, sedang pada tingkat fakulter juga disesuaikan dengan kebutuhan di tingkat ke fakultasan. Di tingkat ke fakultasan ini antara lain peserta diarahkan untuk kengetahui segi-segi kecerdasan yang mesti dimiliki mahasiswa yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Intinya dalam OPAK, seluruh mahasiswa baru akan diantar untuk menjadi mahasiswa yang lebih matang dan lebih cerdas tidak banyak ke aktivitas yang mengandung unsur hura-hura.
Pengenalan Jenis Kecerdasan
Selain dikenalkan dengan kecerdasan secara intelektual, mahasiswa dikenalkan kepada dua jenis kecerdasan lainnya yaitu kecerdasan emosional, dan juga kecerdasan spiritual. Pada bagian yang terakhir ini, selain disampaikan hal-hal yang menyangkut penempaan kemampuan pikir juga diajarkan teori dan praktek bagaimana mahasiswa berdzikir.
Tidak ditinggalkan juga adanya kecerdasan kemauan. Yaitu, model kecerdasan yang banyak bersentuhan dengan pendidikan kemauan (at-tarbiyah al-iradah). Bahkan kehe- batan manusia yang membawa kepada kesempurnaannya terjadi manakala manusia itu senantiasa digugah dan menggugah diri untuk memanfaatkan kemauannya, di mana orang yang selalu menempa dirinya, akan terbuka pemecahan melalui banyak jalan yang bisa dilaluinya. Hal ini sejalan dengan pepatah, “dimana ada kemauan maka di situ ada jalan.”
Ada empat petugas yang disiapkan untuk menyampaikan materi bagian yang terakhir ini. Tiap fakultas ditunjuk seorang penanggung jawab utama. Misalnya untuk Fakultas Ushuluddin ditangani oleh Prof. Dr. Amin Syukur, MA; Fakultas Tarbiyah oleh Prof. Dr. H.M. Erfan Soebahar, M.Ag.; Fakultas Dakwah oleh Dr. M. Nafis, M.A., serta Fakultas Syari’ah oleh Drs. Suwanto, M.Hum. (Erfan S).
I can’t get enough of your insightful articles and engaging stories Thank you for sharing your passion with the world!