Kandidat S3: Ditantang Mencerahkan Dunia di Era Covid 19 Ini
Kalangan perguruan tinggi pada umumnya tetap eksis dengan tugasnya sekalipun dalam situasai apapun. Tak terkecuali di masa pandemi Covid 19. UIN Walisongo misalnya, tanpa terkeculi, tetap menggugah civitas akademikanya untuk terus berprestasi di masa pandemi sekali pun. Bukan hanya bagi program di strata 1 dan strata 2, namun juga bagi program strata S3 tetap diingatkan untuk tetap berbuat yang manfaat dan produktif bagi umat dan negara.
Surat Cinta bagi Kandidat Doktor
UIN Walisongo selalu menyiapkan penyampaian “surat cinta,” kepada para kandidat doktoratnya. Maklum, para mahasiswa yang menyelesaikan tugas program S3 itu pada umumnya berasal dari mereka-mereka yang sejauh ini sudah bekerja di pelbagai institusi yang ada di pelbagai kementerian di Indonesia. Bahkan, sejauh ini sudah ada beberapa peserta program doktor yang berasal dari pelbagai belahan dunia seperti Maroko dan Libia. Panggilan “Surat Cinta” ini diberi tanda petik, mengingat mereka yang dipanggil adalah buka kekasih dalam hubungan pasangan suami istri, melainkan para mahasiswa yang agar mereka sama selamat maka selalu diingatkan oleh kekasihnya; pengelola program pascasarjana untuk jangan sekali-kali terlena yang akan berakibat hingga tugas akhirnya tidak diselesaikan.
Menulis hingga Mei, Juli siap DiujiĀ
Dari sekian kali pertemuan dan penyampaian “surat cinta”, maka pertemuan yang diadakan di hari Jum’at hingga Ahad, 16 sampai dengan 18 Oktober 2020, dapat disebut surat cinta yang penuh kasih dan mengharukan. Sebab, mereka yang dipanggil dengan surat cinta dimaksud ternyata tidak dapat dibilang sedikit jumlahnya. Beberapa dosen mendengar sebutan ituĀ mencapai 155 mahasiswa program doktor.
Mereka diberi peluang untuk memanfaatkan waktu, terutama untuk mempercepat langkah menulis disertasinya. Melalalui pertemuan dengan para promotor dan co promotor di Hotel Pandanaran, itu beberapa hal yang kadang lambat ketika dibimbing secara individual, dapat dipacu semangatnya melalui kontak lebih dari tigas orang di saat-saat pertemuan penting itu.
Dapat diprediksi atau minimal diyakini demikian, bahwa dengan pertemuan di hotel berkelas itu “darah baru” untuk terus bersemangat menulis insya Allah ikut memberi harapan, bakal selesainya penelitian dan penulisan disertasi wa akhawatihah; artikel jurnal dan lain-ialn yang harus dipenuhi bagi mengakhiri studi di tingkat doktoralnya. Bagaimana dengan anda yang membeca tulisan ini (Erfan Subahar).