Pertemuan yang digagas dan dipimpin Ketua Umum MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji MSi, dihadiri antara lain Waketum MUI Jateng Prof Ahmad Rofiq MA, Pjs Walikota Semarang Tavip Supriyanto didampingi jajaran terkait, Kapolsek Semarang Tengah, AKP Gali Atmadja, Dinas Perindag Jawa Tengah Muhammad Santoso.
Hadir pula kalangan penyelenggara terdiri Manajemen Mall Paragon Lie Jemmy, Pimpinan Imperium Indonesia Wahyuningsih, CNC Manajemen Semarang Jeffry, Perwakilan Olahan Pedagang Babi Varen Doy Santoso.
Para penyelenggara mengatakan terima kasih atas prakarsa MUI Jawa Tengah yang mempertemukan berbagai pihak terkait dengan aduan tersebut. Para penyelenggara sebagai penanggung jawab acara mengatakan tidak paham bila dibukanya stand daging babi ternyata mengundang sensitivitas yang tinggi di kalangan masyarakat.
“Reaksi masyarakat akan menjadi kehati-hatian kami. Ke depan kami tidak akan mengulang kembali,” kata Manager Paragon Lie Jemmy. Pernyataan senada juga disampaikan para penyelenggara yang lain.
Ikhtiar: Tak Boleh Abai
Kasus di atas perlu benar-benar diketahui secara cermat. Apa saja yang akan disantap, jangan sekadar disantap tanpa dilihat asal-usul dan proses pengelolahannya. Karena sering setap menyelinap di balik makanan yang diolah dengan gurih, untuk memelesetkan siapa saja yang memakannya sesuai kemausan setan, yang tentu jauh dari pegangan yang diarahkan Allah Swt. Berhati hatilah (Erfan Subahar).