Menuju Kota Bondowoso melalui Pasir Putih Situbondo

Menuju kota Bondowoso adalah aktivitas yang biasa dilakukan oleh keluarga kami, Bani H. Moh. Soebahar. Ya semua putera kiai Soebahar pertahun minimal 3 kali ke wilayah Tangsil Kulon Bondowoso, sejak Bapak kami masih ada hingga di masa ibu tinggal sendiri pada tahun 2017 ini. 

Ingatan kepada oraang tua yang bagitu dilakukan setidaknya untuk berkunjung ke ayah dan ibu. Paling tidak untuk meningkatkan ingatan di antara para warga kita. Di bawah kesukaan orang tua yang masih ada di antara kita. 

Jika pada hari-hari biasa sebelumnya menuju Bondowoso kami tempun melalui Terminal Besuki,  lalu Arak-Arak, Beringin, hingga sampai ke Bondowoso. Maka pada hari Sabtu di bulan April 2017, ke Bondowoso, setelah melalui Besuki, kami terus saja melintasi jalan lulus menuju Bondowoso yang melalui pantai Pasir Putih yang berada di pinggir pantai. Yaitu jalan Pantura melalui pinggir laut yang kondisinya begitu cantik. 

pada masa dahulu sewaktu kami masih kecil, saya sering berjalan ke sini melintasi wilayah Pasir Putih.  Di Pantai ini lautnya begitu bersih, pasirnya juga putih bersih. Entahlah, aku sangat suka menancapkan kesukaan lama untuk pergi melintasi pantai ini. 

Pada hari Sabtu siang kemarin, kami ke berangkat menuju Pasir Putih bersama keluarga. Saya, istri, manda Nora, cucunda Rubi dan Muhammad Saiful. Di tempat ini kami sengaja tidak naik perahu sebab kami sampai di tempat ini pada sianghari, dimana panasnya menyengat. Namun, kami sempat membawa cucu ke pinggir pantai untuk bermain air laut dan mengetik serta menata pasir. 

Setelah minum air degan dan membeli oleh-oleh ikan tenggiri dan ikan prabu, kami terus pulang ke Bondowoso melalui  Jalan pintas, yang melintasi kecamatan Prajegan Bondowoso sana. Akhirnya kami sampai di Tangsil Kulon, Tenggarang, Bondowoso pada waktu ashar, setelah hujan besar turun di tengah perjalanan  (Erf).