Menunaikan Nadzar Keluarga ke Walisongo: Sunan Kalijogo (1)
Menjelang akhir tahun 2019, kami sekeluarga kembali melakukan ziarah ke Walisongo. Pada waktu ini, ziarah kami adalah dalam rangka menunaikan nadzar keluarga untuk anak kami yang pertama, yaitu Kurnia Muhajarah, yang sudah menyelesaikan studi doktorat dan sudah diterima keinginan kuatnya untuk menjadi PNS tenaga edukatif di UIN Walisongo.
Mengawali Ziarah ke Demak
Ziarah dimulai dengan langsung dari Semarang menuju kota Demak. Mula-mula kami langsung mengarahkan kendaraan menuju ke Makam Sunan Kalijogo yang ada di Kadilangu Demak. Karena waktu kunjungan berangkat di atas pukul 7.00 WIB dari Semarang, maka di lapangan kami usahakan lebih cepat. Acaranya langsung ke inti-inti ziarah saja.
Setelah memulai dengan salam, lalu membuka acara, maka di makbarah kami langsung ke inti acara yaitu: maksud menunaikan nadzar, tahlil, doa tahlil, dan hal-hal yang terkait dengan wushul kita kepada hal-hal yang disuka serta mendatangkan ridha Allah.
Kunjungan, setelah di Demak, dilanjutkan ke Sunan Kudus, Sayid Jakfar Sodiq, yang ada di bilangan Kota Kudus.
Cukup Satu Setengah Jam
Berziarah ke Sunan Kalijogo, kami lakukan di waktu agak siang, sekitar pukul 9.30 pada hari Senin, 23 Desember 2019. Setelah memarkir kendaraan di pinggir jalan dekat jalan masuk, sesuai prosedur, maka kami langsung masuk melalui pintu utama yang di kanan kirinya pengunjung tersuguhi tempat-tempat berjual beli pakaian dan lain-lain.
Setelah meletakkan sandal kami di satu tempat yang aman, kami langsung memasuki perjalanan ke makbarah. Dengan cara menundukkan kepala, semua anggota ziarah, mereka lalu sama duduk untuk menunaikan acar yang sudah disepakati. Setelah menyampaikan salam dan maksud ziarah atau nadzar, maka acara tahlil saya pimpin sendiri berikut doanya, sekaligus proses wushul setelahnya. Semua memakan waktu sekitar 1,5 jam. Suasana lancar, sekalipun cukup ramai maklum dalam suasana liburan (Erfan Subahar).