Ungkapan Hikmiah Ke-27

271- Guru itu bisa digugu dan ditiru jika ilmu yang dimiliki benar-benar telah dikuasai secara mantap dan andal, jelas autentiknya, terus didalami dan dijaga kualitasnya, sedang kualitas pribadinya dan kapasitas intelektualnya terpelihara (Erfan S, 3-6-2014).

272- Ada pembeda lain antara manusia dan hewan, jika hewan sudah gembira dengan memiliki pakan cukup atau melimpah, sedang manusia baru bahagia setelah menguasai ilmu, berpengalaman, berwawasan luas sedang pikirannya tembus hingga ‘arasy (Erfan S, 4-6-2014).

273- Orang yang menggunakan waktunya untuk banyak membaca, hidupnya sering gelisah, sehingga selalu tertantang kreativitasnya untuk dapat membagi kecerdasan yang dimiliki bagi bagi kehidupan sesama sebagai amal jariyah pengisi kehidupan (Erfan S, 5-6-2014).

274- Ilmu bisa dipermantap dengan banyak membaca, mengajar, dan mengarang. Membaca dapat membuat diri kita berisi dan gelisah untuk berbuat, mengajar dapat membagi ilmu dalam dua arah, sedang menulis dapat membagi kecerdasan buat kehidupan (Erfan S, 6-6-2014).

275- Buku yang layak dibaca adalah yang sudah dipilih. Selain itu mestilah hati-hati, terutama buku atau informasi yang mesti dihindari seperti buku anti Tuhan atau buku cabul yang merusak keyakinan dan akhlak atau menghina Pencipta dan utusan-Nya (Erfan S, 7-6-2014).

276- Khazanah yang baik dibaca dan menginspirasi adalah buku yang berbobot. Dalam agama, kitab Al-Quran yang jika dibaca menambah ilmu, menginspirasi, menjadi obat dan berpahala. Setelah itu kitab-kitab hadis, karya tokoh dan karya penulis yang lain (Erfan S, 8-6-2014).

277- Hidup maju bisa menyontoh dua pelari maraton. Pertama, biasa mulai dan terus lari ke finish secara serius yang pasti letih dan capek. Kedua, juga terus lari tapi sempat senyum, lambai tangan, dan menang. Yang kedualah yang lebih diminati umum (Erfan S, 9-6-2014).

278- Hidup ini adalah permainan, panggung sandiwara. Tapi hidup hakiki adalah hidup untuk memperoleh ridha-Nya, sehingga tidak boleh kita bermain-main dengan hidup di negeri dunia yang sekarang, karena akan seperti apakah nanti hidup di negeri akhirat jika sekarang kita bermain-main dengan hidup (Erfan S, 10-6-2014).

279- Ada manusia yang hidup meniru bebek, bisa hidup bersama, menikahi lawan jenis, tapi tidak sanggup memelihara bakal anak dan keturunannya. Jika laki-laki, ia biasa disebut si hidung belang, walau bentuk hidungnya tidaklah benar-benar dalam keadaan belang (Erfan S, 11-6-2014).

280- Ada yang meniru model hidup kecoak. Jika hewan ini sudah lapar dan makanan yang dicari tidak kunjung diperoleh, hewan ini bisa makan telur sendiri. Untuk bentuk ini demi kesugihan, seseorang tega anaknya sendiri direbus sampai mati atau dijual ke tangan orang lain (Erfan S, 12-6-2014).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *