• Beranda
  • Profil
  • Artikel
    • Islamuna
    • Kunjungan
  • Berita
  • Hikmiah
  • Khazanah
  • Arsip
Menu +
  • Beranda
  • Profil
  • Artikel
    • Islamuna
    • Kunjungan
  • Berita
  • Hikmiah
  • Khazanah
  • Arsip

Bekerja Tekun dan Tulus Membawa Bahagia

Posted on April 23, 2013 | By admin | 2 comments

Bekerja tekun adalah pola kerja orang-orang yang berhasil. Begitu juga bekerja tulus adalah pola kerja orang-orang yang lapang dada. Manakala digabung: bekerja tekun dan tulus adalah pola kerja teladan dari orang-orang yang sukses dan sekaligus mulia, yang lazim dikenal orang bahagia. Mengapa kerja tekun dan tulus, dan adakah teladan yang layak dicontoh dalam kerja yang membawa bahagia ini?

Dengan kerja tekun dan tulus, kita bisa meneladani kisah seorang tokoh. Imam Asy-Syafi’i misalnya, telah memanfaatkan waktu sehari-hari dengan meneliti, menyampaikan ilmunya, serta menulis hingga tidak heran jika di kemudian hari beliau meninggalkan karya yang begitu banyak. Beliau menjadi anutan umat sepanjang zaman.

Sosok yang datang sesudah beliau adalah Al-Ghazali. Beliau menghadiahkan karya 60-an kitab ke tengah-tengah peradaban. Al-Ghazali hadir di tengah-tengah umat, yang menikmati kelebihannya sejak orang-orang pada masanya, sampai dengan sekarang. Bahkan kerja keras dan tulus dari kedua tokoh ini mengantar bahagia yang berjangka panjang, yang menikmati keunggulannya.

Imam Asy-Syafi’i kita angkat dalam kisah tokoh ini menorehkan hasil kerja keras dan ketekunannya. Misalnya di bidang kepenulisan, beliau menorehkan kehebatan dalam keahlian di empat bidang ilmu: hadis, fiqih, ushul fiqih, dan sastra Arab. Di bidang sastra Arab, ternyata  penghafal Al-Qur’an di usia 7 tahun ini, begitu bagus menorehkan karya sastranya, berupa puisi atau syair-syair. Diwan Asy-Syafi’i adalah salah satu dari karya monumentalnya, yang isinya begitu asyik dinikmati pembacanya. Begitu juga Al-Ghazali, beliau ternyata bukan hanya menghabiskan waktu berceramah, mengajar dan menulis. Bagian waktunya, banyak beliau gunakan untuk menulis surat-surat, yang tak lain adalah prestasi beliau di bidang sastra Arab. Ternyata ketekunan kedua tokoh itu, selalu seiring dengan  ketulusan. Jiwa ikhlas yang menghiasi ketekunan melahirkan banyak karya yang menggetarkan hati. Bagi kita yang hidup sekarang, kerja tekun dan tulus bisa mendorong kita berbuat untuk menjadi insan bahagia. Soalnya, dengan menulis dengan tekun sehari 1-2 halaman saja, dalam setahun membuahkan dua sampai empat buku. Sementara segi hasiatnya, kerja mengarang yang dikerjakan dengan tulus dapat menghilangkan perasaan stress dan beban berat lainnya.

Dengan begitu, menulis sebenarnya mendatangkan kehidupan bahagia. Dan dengan menulis secara istikamah, karya tulisnya bisa mendatangkan bahagia berkelanjutan. Jika itu dilakukan di blog, sharing penulis bisa dinikmati oleh pembacanya dari waktu ke waktu, yang dengan itu akan membawa bahagia bagi penulis dan pembaca. Padahal informasi tertulis, akan kekal yang membawa penulisnya berumur panjang karena tulisannya beredar terus dalam kehidupan. Kebahagiaan yang diperoleh dari kerja tekun dan tulus, tentu bukan hanya bagi penulis. Kebahagiaannya dapat dirasakan oleh dokter yang bekerja ikhlas menangan pasiennya; juga petani yang bekerja tekun dan tulus dengan pertaniannya. Juga buruh yang tekun dan tulus dengan pekerjaannya. Mahasiswa, yang belajar dengan gigih dan melakukan aktivitas pelengkap dengan gigih dan tulus, sehingga hadis Nabi menyebutkannya, bahwa pembelajar itu berada di jalan menenuju surga. Bekerja dengan tekun dan tulus; atau yang gigih dan ikhlas, dapat membawa pelakunya menjadi insan yang bahagia. Pada setiap menghasilkan karya, di ketika itu juga rasa puas atas prestasi membawanya senang karena telah berbuat baik dan manfaat bagi sesama. Maka jerih payangnya, menjadi penilai prestasi dan goresan nasibnya. Menjadi penyejuknya dalam pergaulan di masanya, dan balasan penuh nilai pada masanya, dan masa-masa lanjut, hingga ke masa depannya.

Tugu-20110908-00046

Foto PR 3 ketika rapat dengan para PD3

Maka menjadi jelas suatu ungkapan, Ash-Shawab bi Qadrid Ta’ab. Artinya, ‘Pahala atau upah (sekarang dan di akhirat) diukur sesuai dengan kadar kepayahan seseorang.’ Dan ketika orang itu capek karena melakukan sesuatu, rasa capek karena berbuat dapat membawanya puas ketika istirahat. Yaitu enak makan ketika sudah terasa begitu lapar, dan menjadi nyenyak tidur karena selesai dari memeras tenaga dan pikiran.

Kapan kita siap mulai dan membiasakan hidup tekun dan tulus? Hari sekarang adalah waktu terbaik memulainya. Sebab, “perjalanan satu mil dimulai dari langkah pertama,” kata pepatah (Erfan Subahar; 23-4-2013).

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Google+ (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Related

Category: Artikel, Paparan Inspiratif | Tag: Artikel

2 comments on Bekerja Tekun dan Tulus Membawa Bahagia

  1. Aziz Sogant says:
    June 17, 2013 at 7:36 am

    subhanallah, luar biasa tulisannya. memang untuk meraih suatu kebahagiaan atau suatu cita-cita yg ingin kita raih, antara ketekunan dan ketulusan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, ibarat dua pilah mata uang logam yg tidak bisa dipisahkan. mudah2an tulisan tersebut selalu menjadi motivasi bagi saya untuk senantiasa tekun dan tulus dalam mengukir karya di kehidupan ini.

    Reply
    1. admin says:
      July 5, 2013 at 1:26 am

      Alhamdulillah. Kesenangan Anda merupakan kesukaan bagi saya sebagai penulis, karena tulisan yang saya sajikan mendapatkan sambutan dari pembacanya. Mudah-mudahan tulisan-tulisan yang lain juga dibaca guna mendapatkan sambutan yang serupa, yang tentunya karena mengandung manfaat bagi pembaca kita. Trima kasih atas komentar Anda Mas Aziz. Erf

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terima Kasih
Anda Telah Berkunjung di Web ini
February 2019
S M T W T F S
« Jan    
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
2425262728  

Gallery

Cipayung-20121219-00284_2
Pangkalan-Baru-20111011-00082
20140812_120342
IMG-20131026-00128-1
20140828_105632-e1416452073956
IMG-20131009-00060-1
20131029_115449-1
C360_2014-12-27-16-01-45-060
20141225_081921
IMG-20150307-WA0001
20131210_075503-1
20151205_153347
IMG-20151205-WA0000

Artikel Terbaru

  • Memandirikan Anak Ketiga, Semoga Diberkahi Allah Swt
  • Trampil Dalam Lingkungan: dengan Kendaraan Roda Dua
  • Mempertajam Fokus: Mendorong diri Bisa Terus Menebar Karya Tulis
  • Mengakhiri Kajian Hadis tentang Penjagaan Allah Bagi Umat Manusia
  • Menjelang Finishing Pembangunan Rumah Nora Fachri di Gondoriyo
  • Menyelesaikan BKD dan Input Nilai Kuliah S1 FITK UIN WS Semarang
  • Menyiasati Rezeki Khazanah Pribadi dengan Buku Pdf, Dapatkah?
  • Buku Khutbah dan Kalender MUI Kota Semarang: Segera Terbit
  • Menyelesaikan Tatap Muka di Depan Peserta PPG
  • PPG di UIN Walisongo: Dari Desember s.d. Januari 2019

Statistics

  • 49
  • 6
  • 1,683
  • 17,034
  • 101,401
  • 2,195,415
  • 211,937
  • 35
  • 1,105

Archives

  • February 2019 (1)
  • January 2019 (10)
  • December 2018 (10)
  • November 2018 (10)
  • October 2018 (10)
  • September 2018 (10)
  • August 2018 (10)
  • July 2018 (10)
  • June 2018 (10)
  • May 2018 (17)
  • April 2018 (16)
  • March 2018 (10)
  • February 2018 (15)
  • January 2018 (17)
  • December 2017 (18)
  • November 2017 (17)
  • October 2017 (17)
  • September 2017 (18)
  • August 2017 (17)
  • July 2017 (17)
  • June 2017 (17)
  • May 2017 (17)
  • April 2017 (17)
  • March 2017 (17)
  • February 2017 (17)
  • January 2017 (17)
  • December 2016 (17)
  • November 2016 (17)
  • October 2016 (17)
  • September 2016 (17)
  • August 2016 (17)
  • July 2016 (17)
  • June 2016 (17)
  • May 2016 (17)
  • April 2016 (17)
  • March 2016 (17)
  • February 2016 (17)
  • January 2016 (17)
  • December 2015 (17)
  • November 2015 (17)
  • October 2015 (17)
  • September 2015 (17)
  • August 2015 (17)
  • July 2015 (17)
  • June 2015 (17)
  • May 2015 (17)
  • April 2015 (17)
  • March 2015 (17)
  • February 2015 (17)
  • January 2015 (17)
  • December 2014 (17)
  • November 2014 (17)
  • October 2014 (17)
  • September 2014 (17)
  • August 2014 (17)
  • July 2014 (20)
  • June 2014 (18)
  • May 2014 (19)
  • April 2014 (19)
  • March 2014 (15)
  • February 2014 (15)
  • January 2014 (16)
  • December 2013 (15)
  • November 2013 (14)
  • October 2013 (20)
  • September 2013 (17)
  • August 2013 (17)
  • July 2013 (15)
  • June 2013 (10)
  • May 2013 (17)
  • April 2013 (3)
Copyright 2019 Prof. DR. H.M. Erfan Soebahar
%d bloggers like this: