• Beranda
  • Profil
  • Artikel
    • Islamuna
    • Kunjungan
  • Berita
  • Hikmiah
  • Khazanah
  • Arsip
Menu +
  • Beranda
  • Profil
  • Artikel
    • Islamuna
    • Kunjungan
  • Berita
  • Hikmiah
  • Khazanah
  • Arsip

Memasuki Hari Ke-14 di UQ

Posted on October 25, 2013 | By admin | No comments

Pada hari Senin 21 Oktober 2013 ini, acara diisi dengan dua kegiatan. Pertama, meng- ikuti Prsesentasi dan Diskusi dengan Prof. Dr. Ann Black. Dan Kedua, mengunjungi Advanced Collaboration Teaching Space yang ditangani Dr. Trish Andrew. Kalau yang pertama menyampaikan hal berkaitan dengan Islam dan dunia Hukum di Australia, maka yang kedua mengunjungi model pengajaran ke depan yang dipersiapkan sekarang.

Pada pukul 10.00, Ibu Dr. Ann Black, menyampaikan ceramahnya. Guru besar yang biasa hanya mencantumkan pendidikan terakhirnya ini, semula diduga berasal dari kulit hitam yang ada di Australia. Namun, ternyata hanya namanya yang begitu; sebab setelah tampil, orangnya putih, bersih, dan juga cantik. Kata Ibu yang berfokal renyah ini, “Saya pernah berkunjung ke Indonesia dan diberi kenangan kalung ini”, ujarnya.

Pemaparan dunia hukum oleh Prof Ann Black, begitu menyeluruh, yang banyak direkam oleh para peserta yang menangani kuliah hukum dan fiqih, yang antara lain:

1-Menjelaskan beberapa perbedaan Australia dengan Indonesia: jumlah penduduk, hukum yang berlaku, penanganan pendatang, kehidupan keagamaan, kehidupan anak-anak, dan keluarga.

2-Pemerintahan: asal usul penduduk, agama yang dianut penduduk, pemerinahan resmi yang berada di bawah Inggris raya, dan sistem pemerintahan yang dianut.

3-Pelaksanaan hukum di Australia: dasar perundang-undangan, Islam di Australia, pernikahan bagi penduduk Islam di Australia, dan lain-lain.

Selanjutnya, setelah beristirahat, kami yang berada di gedung 14, diarahkan untuk pindah ruang untuk masuk ke Advanced Collaboration Teaching Space.

Tempat ini jelas belum pernah kita lihat sejauh ini. Pada acara ini kami diperlihatkan ke sebuah ruangan khusus, yaitu ruang khusus yang sudah didesain untuk percontohan mengenai seperti apa dan bagaimana pengajaran atau ruang belajar mahasiswa pada  10 tahun ke depan.

Gambaran yang terekam setelah memasuki ruangan kelas masa depan ini, lebih kurang seperti berikut ini. Pada ruang ini tempat duduk mahasiswa itu diatur berderet agak melengkung dan berjenjang. Di pada bagian belakang, tempat duduk dan mejanya mirip balkon gedung bioskop yang tinggi di belakang. Di tengahnya, juga berderet lebih rendah. Sementara meja dan tempat duduk di ruang depannya, lebih rendah dari ruang dosen mengajar.

Pada meja mahasiswa yang dilengkapi dengan laptop yang siap dibuka setiap perlu itu, semuanya terhubung dengan laptop dosen, sementara pada laptop dosen disamping terhubung dengan mahasiswa juga dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat mendeteksi aktif-tidaknya mahasiswa yang berinteraksi dengan perkuliahan.

Meja tugas dosen terdiri dari tiga jenis. Meja pertama, dilengkapi dengan laptop sekaligus dengan alat pengontrolnya; meja kedua berada di kiri depan kelas berdekatan dengan meja ketiga. Dengan begitu memungkinkan dosen mundar mandir menangani kegiatan perkuliahan. Di depan semua mahasiswa, ada ruangan luwes sekitar ukuran 8 x 4 yang diatur melengkung; di situ untuk tempat dosen juga dilengkapi dengan sejenis papan layar android atau tabled besar, sebesar papan tulis. Selain, setiap saat dosen dapat mendemontrasikan perkuliahan dengan cara menutul papan tulis, mereka juga dapat memanfaatkan alat spidol super, yang tiap waktu dapat digunakan untuk mencatat. Namun, di balik itu semua ada perlengkapan kelas yang begitu mewah yang ada di sebelah kanan mahasiswa, yang dikemas dalam sebuah almari dinding besar yang telah ditanam di dalam gedung kedap suara.

Keseluruhan ruang kelas ini diperlengkapi dengan AC yang kondisi udaranya telah dise- suaikan dengan kondisi udara yang kondusif untuk ruang belajar mahasiswa.

Selama berada di ruang ini, kami cukup kerasan, karena antar siswa dengan dosen dan begitu sebaliknya memungkinkan berlangsungnya interaksi pembelajaran yang kreatif dan interaktif.

Model demikian, tidak seperti yang ada di bagian demi bagian ruang belajar di ruangan kelas di Kampus UQ sekarang yang di ruangan kelas selalu ada dua model. Yaitu, meja bundar 4 buah yang masing-masing dikelilingi kursi untuk sekitar 20 orang mahasiswa; atau meja mungil ukuran 70 x 50 cm yang masing-masing dilengkapi dengan 1 kursi duduk empuk yang semuanya dilekatkan pada besi; bukan kayu. Jadi, sama kokoh kuat.

Keseluruhan acara pada hari Senin, 21 Oktober 2013 ini selesai pukul 15.30. Hal itu berarti masih memberi kesempatan kepada kita untuk melakukan risearch indidual baik untuk mengakses data via internet maupun untuk meminjam buku sampai 60 buku. Atau untuk membaca leteratur dan menulisnya di perpustakaan yang dibuka sampai pukul 22.00 malam hari (Erfan Soebahar).

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Google+ (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Related

Category: Artikel

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terima Kasih
Anda Telah Berkunjung di Web ini
February 2019
S M T W T F S
« Jan    
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
2425262728  

Gallery

Cipayung-20121219-00284_2
Pangkalan-Baru-20111011-00082
20140812_120342
IMG-20131026-00128-1
20140828_105632-e1416452073956
IMG-20131009-00060-1
20131029_115449-1
C360_2014-12-27-16-01-45-060
20141225_081921
IMG-20150307-WA0001
20131210_075503-1
20151205_153347
IMG-20151205-WA0000

Artikel Terbaru

  • Memandirikan Anak Ketiga, Semoga Diberkahi Allah Swt
  • Trampil Dalam Lingkungan: dengan Kendaraan Roda Dua
  • Mempertajam Fokus: Mendorong diri Bisa Terus Menebar Karya Tulis
  • Mengakhiri Kajian Hadis tentang Penjagaan Allah Bagi Umat Manusia
  • Menjelang Finishing Pembangunan Rumah Nora Fachri di Gondoriyo
  • Menyelesaikan BKD dan Input Nilai Kuliah S1 FITK UIN WS Semarang
  • Menyiasati Rezeki Khazanah Pribadi dengan Buku Pdf, Dapatkah?
  • Buku Khutbah dan Kalender MUI Kota Semarang: Segera Terbit
  • Menyelesaikan Tatap Muka di Depan Peserta PPG
  • PPG di UIN Walisongo: Dari Desember s.d. Januari 2019

Statistics

  • 3,141
  • 199
  • 2,305
  • 21,896
  • 109,454
  • 2,212,313
  • 212,984
  • 1
  • 1,105

Archives

  • February 2019 (1)
  • January 2019 (10)
  • December 2018 (10)
  • November 2018 (10)
  • October 2018 (10)
  • September 2018 (10)
  • August 2018 (10)
  • July 2018 (10)
  • June 2018 (10)
  • May 2018 (17)
  • April 2018 (16)
  • March 2018 (10)
  • February 2018 (15)
  • January 2018 (17)
  • December 2017 (18)
  • November 2017 (17)
  • October 2017 (17)
  • September 2017 (18)
  • August 2017 (17)
  • July 2017 (17)
  • June 2017 (17)
  • May 2017 (17)
  • April 2017 (17)
  • March 2017 (17)
  • February 2017 (17)
  • January 2017 (17)
  • December 2016 (17)
  • November 2016 (17)
  • October 2016 (17)
  • September 2016 (17)
  • August 2016 (17)
  • July 2016 (17)
  • June 2016 (17)
  • May 2016 (17)
  • April 2016 (17)
  • March 2016 (17)
  • February 2016 (17)
  • January 2016 (17)
  • December 2015 (17)
  • November 2015 (17)
  • October 2015 (17)
  • September 2015 (17)
  • August 2015 (17)
  • July 2015 (17)
  • June 2015 (17)
  • May 2015 (17)
  • April 2015 (17)
  • March 2015 (17)
  • February 2015 (17)
  • January 2015 (17)
  • December 2014 (17)
  • November 2014 (17)
  • October 2014 (17)
  • September 2014 (17)
  • August 2014 (17)
  • July 2014 (20)
  • June 2014 (18)
  • May 2014 (19)
  • April 2014 (19)
  • March 2014 (15)
  • February 2014 (15)
  • January 2014 (16)
  • December 2013 (15)
  • November 2013 (14)
  • October 2013 (20)
  • September 2013 (17)
  • August 2013 (17)
  • July 2013 (15)
  • June 2013 (10)
  • May 2013 (17)
  • April 2013 (3)
Copyright 2019 Prof. DR. H.M. Erfan Soebahar
%d bloggers like this: