Mengucapkan Selamat MUSDA Ke-8 MUI Kota Semarang
Musda MUI merupakan kegiatan organisasi yang wajib diadakan. Dengan Musda akan terbaca dimana peningkatan yang telah diperoleh dan atau sebaliknya dimana juga suatu organisasi termasuk MUI berjalan di tempat. Musda yang merupakan forum lima tahunan guna membaca sejauhmana suatu dinamika diperoleh, bukan saja dalam tahun yang telah berlangsung, melainkan juga sekaligus dalam lima tahun yang dijalani.
MUI Kota Semarang dengan mekanisme Musdanya, sejauh ini sudah berlangsung tujuh kali. Ini berarti bahwa dengan MUSDA kali ini, yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Desember 2014/bertepatan dengan 7 Rabiul Awal 1437 H, merupakan MUSDA di atas usia 35 tahun. Hal ini juga memberi petunjuk bahwa MUI Kota Semarang ini sudah memasuki usia yang sudah dewasa, sehingga sudah waktunya dapat melangkah secara dinamik, yang lebih siap menghadapi era zaman yang begitu pesat di bidang IPTEKS dan tantangan kehidupan yang lain.
Pemimpin MUI Terdahulu
Sejumlah tokoh telah memimpin MUI Kota Semarang, dan membuat membuat harumnya organisasi ini. Hingga usianya yang sudah memasuki 36 tahun, MUI yang sudah pelan-pelan merangkak menuji 40 tahun, MUI Kota Semarang pernah dipimpin oleh:
1- K.H. Muslich
2- Dr. H.M. Muchoyyar H.S., MA., (Alm), dosen Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang;
3- Drs. K.H. Syamsuddin Anwar (Alm), dosen Syari’ah dan Hakim di Pengadilan Agama;
4- Drs. K.H.A. Karim Assalawi, M.Ag., dosen Ushuluddin dan Pengaruh PP An-Nur Tugu Semarang
Menunggu Pengurus Baru
Menurut informasi lisan, yang kita terima dari beliau K.H.A. Karim Assalawi, karena beliau menangani MUI Kota Semarang ini sudah dua periode, dan akhir-akhir ini beliau banyak menangani fokus kegiatan sebagai Mursyid di Thareqat Qadiriyah Naqsyabandiah, maka beliau mencukupkan kepengurusan hingga dua periode. Untuk kepengurusan yang akan datang, MUI diserahkan kepada kebijakan pengurus MUI Kota dan MUI Kecamatan serta Pimpinan Daerah untuk menyiapkan pemimpinnya, dengan harapan semoga memperoleh pemimpin yang sesuai dengan harapan umat.
Tidak sedikit yang sudah lama berdedikasi dalam kepengurusan MUI Kota yang sudah layak untuk dipilih menjadi pengurus MUI pada periode yang akan datang. Di antara pengurus ada yang sudah profesor doktor yang mengajar perguruan tinggi sudah di atas 20 tahun baik di Semarang maupun di Yogya dan memimpin rektorat di IAIN Walisongo yang juga memimpin yayasan pendidiikan Islam; ada juga yang pernah mengambil S2 di Jurusan umum Canada; juga ada sejumlah doktor yang sekarang sudah berdedikasi banyak di MUI, dan lain-lain.
Selamat Bermusda
Menjelang pelaksanaan Musda Ke-8 pada kesempatan ini, melalui Website ini kami menghaturkan selamat Musda Ke-8 kepada semua undangan yang hadir dari empat (4) wilayah di Kota Semarang yaitu:
1- Wilayah I terdiri dari; utusan MUI Kecamatan Semarang Barat, Tugu, Ngaliyan, dan Mijen;
2- Wilayah II terdiri dari; utusan MUI Kecamatan Semarang Utara, Semarang Tengah, Semarang Timur, dan Semarang Selatan;
3- Wilayah III terdiri dari; utusan MUI Kecamatan Candi Sari, Gajah Mungkur, Banyumanik, dan Gunung Pati;
4- Wilayah IV terdiri dari; utusan MUI Kecamatan Pedurungan, Genuk, Tembalang, dan Gayam Sari.
tentu juga termasuk pihak-pihak yang merasakan perlunya kehadiran MUI Kota ini di Semarang, bagi menyambut kehidupan Indonesia yang lebih eksis dan bermasa depan.
Semoga dalam MUSDA ini dapat dihasilkan formasi kepengurusan sekaligus yang sesuai dengan harapan, yang dipimpin oleh seorang keprogram kerja yang mumpuni yang akan membawa MUI Kota Semarang ke arah yang lebih baik, sekarang dan ke depan, insya Allah (Erfan Subahar).