Melakukan Perjalanan Riset di Tiga Negara ASEAN Pada Tahun 2022

Perjalanan dari Indonesia ke negara jiran dilakukan dengan harapan dapat menulis sesuatu yang bermanfaat bagi sesama sekarang dan ke depan. Dengan nawaitu melakukan suatu yang manfaat, maka dimulailah apa yang sudah lama direncanakan itu, supaya manfaatnya segera dapat diperoleh. Seperti apakah rencana wujud perjalanan ini.

Dimulai Jum’at
Pada hari Jum’at pagi, 19 Agustus 2022, pukul 6.00 dengan menaiki kendaraan ananda Fachri Kudus, nanda Nora, istrinya, mengantarkan ortu menuju Bandara di Semarang, yakni Bandara Ahmad Yani, dimana bendara yang baru berada di tepi pantai. Selain dengan nanda Nia, perjalanan ini juga didam-pingi oleh Ibunya, Hj Lathifah, karena selain ke Kuala Lumpur, perjalanan ini dicobakan juga ke Kuala Terengganu, yaitu salah satu negara bagian, dimana Islam datang di Malaysia di sekitar tahun 1200 masehi. Lalu berbicara tentang Islam di Malaysia, maka Negeri Terengganu, ada baiknya ditemukaitan.

Kuala Lumpur dan Terengganu
Dari Semarang, perjalanan diarahkan pertama kali ke Kuala Lumpur dengan transit terlebih dahulu beberapa Jam di Jakarta. Paling tidak, pengambilan transit ini mengingat pertimbangan bahwa saya mesti salat jum’at dulu di Bandara Jakarta sebelum melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur.
Sesuai dengan rencana, sesampainya perjalanan dari Semarang ke Jakarta, maka selama beberapa jam, kami bertiga istirahat dulu di Bandara Soeta (Soekarno Hatta). Di situlah, saya pada waktu salat jum’at dapat memanfaatkan waktu untuk salat Jum’at di ruang parkir tingkat IV Bandara Internasional ini.
Seusai salat jum’at, sejam kemudian kami berkemas-kemas untuk memproses pemberangkatan ke Kuala Lumpur dengan menaiki pesawat yang sama seperti dinaiki dari Semarang-Jakarta, yaitu Batik Air.
Ke Kuala Lumpur, perjalanan dilakukan pukul 17.00 sore, hingga sampai di Kuala Lumpur kami keluar dari Bandara sudah cukup malam, Jam 20.00-an. Setelah sempat beberapa waktu melalui pejabat imigrasi yang berbaju hitam itu, maka kami dengan menaiki kereta cepat diarahkan ke jalan keluar dari Bandara untuk menuju bertingkat yaitu MyHotel Senter yang berada dekat dengan pusat kota di Kuala Lumpur. Hotel ini mudah dijangkau.
Pada hari Sabtu pagi, kami berencana tidak keluar dari pusat kota ini dulu, karena ingin tahu perkem-bangan Kuala Lumpur ini, suatu kota yang sudah lama tidak saya kunjungi sepulangnya kami dulu dari mengakhiri  tugas dulu di Malaysia, akhir Juni 1986.
Maka pada hari Sabtu ini, kami mencukupkan diri dengan bepergian ke Petronas, suatu gedung pencakar langit bertingkat 134 itu. Sejumlah foto alhamdulillah sempat dibuat dalam kunjungan kami di tempat yang indah dan menjulang itu.
Dari Petronas, kami menuju ke perbelanjaan yang relatif terjangkau yaitu ke toko-toko perbelanjaan di India yang berdekatan dengan Masjid Jami’ itu. Di situ banyak barang-barang seperti kain, koper, oleh-oleh gampang diperoleh. Ada toko lumayan bertingkat tiga juga murah yaitu toko MYDIN.
Di kota Kuala Lumpur ini, kami cukupkan selain ke Petronas dan Toko-toko di Jalan India, juga kami kunjungi Pasar Senter dan Pasar Seni.

Kuala Terengganu dan Kuala Lumpur
Kunjungan ke Negeri Terengganu, tepatnya ke Kuala Terengganu, difokuskan ke UniSZA, Universitas Sultan Zainal Abidin. Di situlah, dibawah kepemimpinan Prof Zaki, sejumlah dosen dipertemukan dengan kami, baik yang dari Fakultas Tarbiyah/Pendidikan maupun Fakultas Dakwah. Di Fakultas Pendidikan, kami diperkenalkan dengan Prof Madya Dr Rahimah, dan lainnya yang dari situ sejumlah silaturahmi sempat dilakukan. Di Kuala Terennu, kami berkunjung dari Ahad pagi sampai Senin pagi.
Dari Senin siang sampai sore, atau petang, kami berkunjung ke UiTM (Universitas institut Teknologi Mara) Sah Alam Kuala Lumpur. Dari situlah perkenalan Kami dengan Prof Madya Dr Salahudin dan Dr Putera berlangsung intensif.

Thailand dan Kesepakatan Dialog Online
Setelah menyelesaikan kunjungan ke Negara Malaysia, perjalanan dilanjutkan ke Thailand dengan melalui Negeri Kelantan atau Kota Baharu. Selain banyak dilakukan pembicaraan secara intesif di Seputar perguruan al-Fathono juga perguruan Waylak.
Sejumlah informasi sudah diperoleh berkenaan dengan negeri bertetangga dengan Terangganu dan Thailand ini, akan disempurnakan secepatnya di hari-hari berikutnya dengan kontak online sebagaimana telah disepakati antara lain dengan Prof Dr Madya Shukree Lang Putih.

Sekian, semoga perjalanan ini menjadi lancar, sukses, dan selamat. Setelah diperoleh semua datanya, dalam waktu yang tak begitu lama laporan progresnya segera akan menyusul Insya Allah. Waktunya akan disusulkan kemudian (Erfan Subahar).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *