Pengukuhan Guru Besar Ilmu Hadis UIN Walisongo Ke-3

Pada hari Selasa, 24 Maret 2015 esok, UIN Walisongo menggelar Sidang Senat Terbuka dalam rangka Pengukuhan Guru Besar Ilmu Hadis. Pengukuhan pada kesempatan Senat UIN kali ini akan bersama memperdengarkan pidato seorang guru besar bernama Dr. Abdul Fatah Idris, M.Ag yang sehari hari menjadi dosen pada Fakultas Syari’ah UIN Walisongo Semarang.

 

Riwayat Hidup

Nama lengkapnya adalah Prof. Dr. H. Abdul Fatah Idris, M.S.I.

IMG-20150401-00363-1

Dilahirkan di Brebes, 5 Agustus 1952. Suami dari Ny Rosyidah BA ini menempuh pendidikan awal di Madrasah Ibtidaiyah, tamat 1965; lalu PGA 4 tahun, lulus 1969; PGA 6 tahun, lulus 1971; Perguruan Tinggi Ma’had Islam Pekalongan, lulus 1972-1973; Menyelesaikan Sarjana Muda (BA) Syariah di IAIN Walisongo Pekalongan 1973; Dirasah al-Ulya Universitas al-Azhar, 1980; Sarjana lengkap (Drs) Jurusan Qadha di IAIN Walisong Semarang, 1982; Pascasarjana (S2) IAIN Walisongo Semarang, (M.S.I), tahun 2005;  Pascasarjana (S3) IAIN Walisongo Semarang, (Dr), tahun 2012. Selain menempuh pendidikan formal, Ayah Zuhdan, Zurfida dan Zuniar itu, juga menempuh pendidikan non-formal di Pondok Pesantren Yayasan Nurul Islam Linggapura-Bumiayu, 1966-1969, dan Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta, 1969.

 

Redifinisi Hadis

Pada waktu pengukuhan, Prof. A. Fatah Idris menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Redefinisi Hadis Qudsi (Kajian Transpersonal Psikologi Nabi Muhammad SAW), yang isinya membicarakan di seputar wahyu yang diterima Nabi saw. Isinya terutama tentang wahyu, yakni Hadis Qudsi, yang secara khusus dikupas dalam bentuk wacara mendefinisikan hadis qudsi.  Pidato pengukuhan itu dipresentasikan di hadapan Sidang Senat Terbuka UIN Walisongo, pada hari Selasa, 24 Maret 2015. Acara dimulai pukul 09.00 dan selesai pukul 10.30 WIB (Erf).

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *