Masih Di Upaya Sehat di Masa Covid 19: Ikhtiar Diri dalam Bersilaturahmi

Pada masa masih merebaknya pandemi Covid 19, yang tidak kalah pentingnya untuk diingat ingat adalah ketika kita bersilaturahmi. Pada saat melakukan kunjungan antara satu dengan yang lain, baik itu mengantar anak ke tempat pendidikan, atau mengembalikan anak-anak kita ke pondok pesantren, tidak boleh dilepaskan dari upaya-upaya protokol kesihatan yang sudah sama kita kenal sebelumnya.

Tetap Mengindahkan Kebiasaan Tiga M

  1. Tetap memakai Masker. Namun, yang mesti diingat, bahwa masker yang dipakai adalah bukan asal masker, melainkan masker yang memenuhi syarat kesihatan. Misalnya, maskernya hendaknya masker yang bersih. kalau sudah pernah dipakai sehari penuh, ada baiknya segera dicuci untuk digunakan pada kesempatan yang berikutnya.
  2. Tetap mencuci tangan lagi. Mencuci tangan sebaiknya tidak seharian hanya dua tiga kali, tetapi mencucinya seusai beraktivitas dalam satu kegiatan dan sebelum kemudian bersambung dengan aktivits selanjutnya. Dengan begitu, tangan akan senantiasa bersih, jauh dari lekatan virus di tangan kita.
  3. Tentu menjaga jarak ini tetap perlu, mengingat selain tangan yang bersih dan memakai masker, kemungkinan penularan bisa juga akibat kita bersin dan berbatuk.  Mungkin yang tergambar di pikiran kita bahwa dalam berbatuk dan bersin kita hanya bisa mencapai pantulan sekitae 0,5 meter, padahal batuk dan terutama bersin itu dapat mencapai kejauhan 2 hingga 2,5 meter. Maka jarak tetap perlu dijaga, agar kita saling selamat dan menyelamatkan.

Bersilaturahmi yang saling menyelamatkan

Di masa sedang merebaknya virus di tengah-tengah kehidupan, banyak hal yang harus tetap saja harus diwaspadai agar kita saling bisa selamat dan menyelamatkan. Antara lain, menjaga menyebarnya wabah virus itu ke acara-acara yang aslinya baik, yang karena kurang terjaga malah menjadi sebab lain, dari protokol kesihatan yang sedang bersama-sama kita jaga. Adakah contoh-contoh riil dalam masalah di seputar silaturahmi ini. Beberapa hal dapat meliputi yang berikut ini:

  1. Menahan diri ketika bersilaturahmi secara fisik. Kebiasaan bersilaturhmi secara fisik dalam siatuasi normal adalah suatu aktivitas yang sangat dianjurkan dalam kehidupan ini menurut ajaran agama kita. Namun, dalam situasi seperti yang dialami ini, jika dilakukan secara fisik maka hendaknya tetap memperhatikan apa-apa yang dapat membawa resiko ketika bersentuhan fisik, seperti tidak bersalaman secara langsung dari tangan ke tangan, umpamanya bisa dilakukan dengan berjabatan tangan dengan dua tangah di dada masing-masing, atau cukup bersamalaman dari jauh dengan isyarat.
  2. Bersilaturahmi alternatif dengan medsos.  Selain menjaga diri ketika hadir secara fisik, sebenarnya bersilaturhmi di masa kini dapat dilakukan dengan secara alternatif, yaitu secara non-fisik.  Misalnya, mengemukakan dengan melalui pendahuluan di sms bahwa kita mohon jawaban untuk dapatnya bersilaturahmi “langsung” via video. Jika dicoba dilakukan dengan kesepakatan, maka silaturahmi secara online, bisa dilakukan sampai 8 orang, kalau memakai video call WA. Kalau memakai aplikasi Zoom atau google meet tentu bisa lebih banyak lagi. dst.

Demikian, semoga kita sama dapat bersilaturahmi dengan baik antar sesama dalam situasi apapun tentu dengan cara yang lebih bijak, sesuai dengan situasi dan kondisi yang kita hadari bersama (Erfan Subahar).

9 thoughts on “Masih Di Upaya Sehat di Masa Covid 19: Ikhtiar Diri dalam Bersilaturahmi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *