Selingan dari Berziarah: Mengunjungi Masjid Namira

Setelah dari Sunan Drajat, ziarah tidak langsung diarahkan ke Gresik, melainkan memyempatkan mampir di Masjid Namira yang ada di Lamongan. Masjid Namira ini dari sudut letaknya terdapat di Jalan Raya Mantup Lamongan km.5 atau tepatnya di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan, Jawa Timur. 

Model Bangunan

Dari sudut kemandiriannya, masjid ini mirip dengan masjid Kubah emas di Bogor. Namun, pada masjid ini tidak ada bangunan rumah pribadi pemilik. Begitu pula atapnya tidak ada gentengnya seperti umumnya masjid-masjid di Indonesia. Namun mirip dengan sejumlah masjid yang ada di Saudi Arabia sana.

Pengunjung yang datang ke sana rata-rata cukup banyak. Pada kebanyakan mereka: begitu usai salat Kebanyakan usai salat, mereka mengambil waktu banyak untuk berfoto-foto baik di dalam maupun di luar masjid. Mereka, rata-rata merasa takjub dengan keindahan dan keasrian Masjid Namira. Yang sepintas bila ditilik dari model bangunannya, terlihat tak jauh berbeda dengan model-model bangunan masjid-masjid yang ada di Arab Saudi.

Dilihat dari kejauhan, akan dikira bahwa bangunan ini adalah sebuah hotel atau kantor yang bertingkat. Karena berkesan megah, padahal ia adalah masjid. Ya, masjid Namira yang didirikan di di Jl. Raya Mantup Jotosanur, Tikung,Lamongan. Tidak di dalam kota, tetapi berada di tempat khusus yang dibuat mempesona.

Menurut beberapa penutur, masjid ini tak pernah sepi. Bahkan ketika bulan Ramadhan, banyak pengunjung yang mampir. Jika memasuki Salat Subuh jamaahnya membludag sampai 1.000 orang. Paling sedikit 500 orang yang tampak dari banyak penjuru desa yang sempat hadir. Informasinya tidak hanya itu, dituturkan juga bahwa kalau berjamaah di masjid itu mereka sama diberi sarapan pagi secara gratis. Wiih?

Dengan dibangun dan beroperasinya pendirian aktivitas masjid Namira ini, maka kota Lamongan punya tambahan wisata keagamaan  yang indah dan menarik di bilangan kotanya, yang memancing para pengunjung menghadirinya.