Berhari Raya Idul Adha 1444/2023 di Bekasi dan Semarang

Namanya keluarga maka maksud orang tua untuk senantiasa menjaga harmoni dan kebahagiaan tentu selalu diikhtiarkan, antara lain, dengan suka bersilaturahmi. Acara demikian pada setiap tahun minimal dilangsungkan sekali. Dari empat anak, kesemuanya sudah menikah dan masing-masing memiliki keturunan ada yang baru satu, dan ada yang sudah empat orang. Dua tinggal di Semarang Jawa Tengah dan dua lagi tinggal di Cibinong dan Depog di Jawa Barat sana.

Bertemu di Cikunir

Pada hari raya Idul Adha tahun 1444/2023 ini, saya dan istri memutuskan untuk hanya berada di sekitar kota Semarang bersama anak yang ketiga yang di tahun ini sedang hamlah dan kebetulan suaminya sedang menunaikan haji ke Haramain, sedang lainnya dari tiga orang anak dipersilakan berkumpul bersilaturahmi di Salah satu tempat di belahan barat Pulau Jawa itu. Kebetulan mereka bersepakat untuk bertemu Silaturahmi di daerah Cikunir. Mereka berangkat dari tempat masing-masing  dengan kendaraan pribadi, sehingga pada hari Kamis siang, sesudah berhari raya ini mereka bertemu semua di Cikunir.

Anak kami ketiga, tentu satu-satunya yang tidak bisa ikut bersama saudaranya yang lain. Namun dapat bersama orang tua di Semarang bersama dua orang anaknya, dan seorang lagi yang kini sedang dalam hamlahnya yang sudah sekian bulan. Mereka sudah siap mental untuk senang atau sedih karena kondisinya sedang hamlah, yang harus pandai-pandai menjaga diri bagi keselamatan. Mereka walau bagaimana pun tetap berbisik senang, karena tetap dapat  merayakan Idul Adha bersama keluarga yang didampingi Ayah dan Ibu di Semarang. Dirinya menyadari bahwa ini harus dimengerti bahwa ini adalah demi kebaikan keluarga juga.

Di Semarang, Pak Budi dan Bu Ani disambut hangat oleh saudara-saudara dan kerabat-kerabat mereka. Mereka juga senang bertemu dengan cucu-cucu mereka yang sudah lama tidak mereka lihat. Mereka berbagi cerita, makan bersama, saling bermaaf-maafan, dan berdoa bersama.

Di Semarang Sama Senang
Pada hari Idul Adha, saya dan istri juga anak kami ketiga bersama anak dan  cucu-cucu kami dapat mengikuti sholat Idul Adha di masjid dekat rumah mereka, yang diiringi dengan hiburan banyaknya hewan kurban yang disebeleh, yang dapat diartikan juga dengan menyembelih hawa nafsu dari melakukan yang tidak senonoh. Ternyata kondisi demikian, dialami juga oleh anak-anak kami yang berkumpul di Cikunir sana, mereka menyaksikan penyembelihan hewan kurban yang telah dipersiapkan sebelumnya, berupa sapi besar yang direncanakan dengan bekerjasama dengan masyarakat di seputarnya. Mereka juga membantu membagikan daging kurban kepada warga sekitar yang membutuhkan.

Anak kami yang pertama, yang kedua, dan keempat yang hadir di Cikunir itu juga tidak lupa untuk mengucapkan selamat Idul Adha kepada orang tua dan keluarga mereka melalui video call. Mereka juga mengirimkan uang saku kepada cucu-cucu mereka sebagai tanda kasih sayang. Mereka berharap tahun depan mereka bisa merayakan Idul Adha bersama keluarga.

Kisah keluarga ini kiranya menunjukkan bahwa meskipun terpisah oleh jarak dan situasi, tetapi keluarga tetap bisa menjaga silaturahmi dan kebersamaan. Idul Adha adalah momen yang tepat untuk saling berbagi, bersedekah, dan bersyukur atas nikmat Allah Swt yang dilimpahkan kepada kita bersama (Erfan Subahar.

61063

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *