Menempati Ruang Tugas Khusus Dosen

Setelah beberapa ruang ditataulang, kini dosen FITK IAIN Walisongo memiliki ruang tugas khusus. Ruang yang bisa digunakan mengabdi kepada Agama dan Negara tercinta, yang telah menjadi sababiyah kita sejauh ini untuk menjadi orang seperti yang sekarang. Tanpa agama Islam yang dianut dan tanpa kebaikan Indonesia, kita akan sukar berdedikasi dan beragama dengab baik, dan menjadi warga negara yang baik ke depan.

Kantor dosen adalah kunci lahirnya kreativitas dan produktivitas dosen. Sebab sebaik apa pun institusinya jika orang yang bekerja mengajar tidak menempati ruang kerja tertentu untuk melakukan sesuatu di dalamnya, maka kesulitanlah yang akan dialami bagi kelancaran dan keberhasikan institusi. Kantor yang tersedia dengan layanan baik memudahkan kita dalam banyak hal yang dilakukan.

Fungsi Kantor

Kantor sebagai tempat bekerja atau memberikan layanan pekerjaan, memiliki banyak fungsi. Dari banyak sumber bacaan, kita paling tidak dapat memetiknya dalam 6 fungsi kantor yaitu:

1- menerima informasi; baik berupa surat, telpon, pesanan, faktor, dan semua

    laporan,

2- merekam informasi; agar informasi tsb dapat segera berproses jika diperlukan

    tindak lanjutnya,

3- menyetor informasi; secara sistematis agar dapat dimanfaatkan dan digunakan

    oleh yang membutuhkan secara maksimal,

4- memberi informasi; kepada pihak yang membutuhkan,

5- melindungi aset; segala informasi atau data yang diterima,

6- memungkinkan bekerja sistematis, analitis, rational, terbuka dan demokratis.

Proses BKD dan Tri Dharma PT

Dari banyak fungsi kantor di atas, maka jelas bahwa di kantorlah Beban Kinerja Dosen  dan Tri Dharma Perguruan Tinggi itu dapat ditangani dengan baik. Data-data yang diperoleh sehari-hari dapat diproses lanjut, sejak data diperoleh, diklasifikasi, disimpan, dan disiapkan sebagai dokumen untuk ditindaklanjuti. Baik, untuk diproses menjadi bahan dikjar, diteliti lanjut, dilaporkan sebagai laporan penelitian, untuk menulis artikel maupun untuk menulis buku ataupun untuk kebutuhan yang lain.

Mengabdi Terbaik dan Mengukir Masa Depan

Mengabdi tentu adalah untuk yang terbaik bagi institusi dan bagi dunia. Bagi dosen yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir, tentu akan malu kepada Penciptanya jika ke kantor hanya untuk main politik. Lebih-lebih sehari-hari hanya untuk mengadu domba kawan-kawan untuk lalu menguasainya, memfitnah satu agar mengikutinya dan menjatuhkan yang lain sebagai aktivitas hariannya, tanpa dipikir lanjut dan dirasakan bahwa segenap bicara dan perilakunya mesti disaksikan. Disaksikan dan dicatat oleh malaikat, oleh sesama, dan pasti diketahui oleh Pencipta kita. Rasanya, pekerjaan seperti itu akan banyak merugikan bagi diri dan bagi keturunan kita. Sebab kerja-kerja demikian banyak yang berkategori muflis. Yaitu kerja yang dilihat dari segi keberkahan rezeki akan kurang, dan dilihat dari segi amal pribadinya, pahala dirinya akan diberikan kepada lawan politiknya. Karena dedikasinya banyak diwarnai suruhan-suruhan setan padahal tugas pokoknya adalah dikjar, meneliti, mengabdi, dan berkreasi dalam tugas penunjang. Di sinilah, mereka yang spt ini mesti muhasabah, karena usia manusia dimana pun adalah terbatas.

Justru kalau dosen mengarahkan diri kepada kinerja, akan menjadi orang produktif. Dari tangannya banyak akan hadir karya-karya kreatif, inovatif, yang banyak menyelamatkan umat ke depan.

Dari tangan kita semua amal kebajikan ini bisa diharap. Semoga masih banyak sisa usia yang bisa  diabdikan bagi kehidupan, sejak dari sisa usia di kampus sebelum pensiun dan setelah kembali di masyarakat karena kita berusia panjang. Hanya kepada Allah semua ini kita harapkan (Erfan S, 30-6-2014).

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *